Peradaban Budaya, Kemajuaan Pada Profesi Medis Orang Batak

6/08/2021

Berbagai penyimpangan yang diketahui pada orang Batak, dan orang Dayak tidak lekat pada profesi medis sesudah 2009-2021, catatan dengan amat bangga yang mereka bangun pada sistem pendidikan dan kesehatan di Lokal, Kalimantan Barat dan DKI Jakarta. Sebut saja, bagaimana mereka bersembunyi pada sistem kesehatan sebagai tenaga medis, hal ini jelas bagaimana mereka berperan terhadap kehidupan orang.

Dapat ditemui pada masyarakat suku Orang Batak dan Orang Jawa, pada masa kolonial suku ini hidup di tengah  masyarakat dibalik sistem kesukuan dan agama yang berperan untuk mereka hidup hingga saat ini. Berbagai konflik sosial, dan hubungan budaya yang semakin bringas di berbagai wilayah, akan diketahui bagaimana mereka hidup dalam penyimpangan seksualitas, pendidikan dan kesehatan (Sihombing, Lokal, Indonesia).

Kehidupan sosial yang berpindah-pindah dan menggunakan budaya jawa, sebagai alat produksinya (meminta-minta) jelas diterapkan di Kota Pontianak, dan seperti perompak kapal jelas menjadi dasar kehidupan sosial mereka di masyarakat, hal ini tentunya di dukung oleh masyarakat suku Dayak di Kalimantan.

Berbagai temuan yang berasmilasi budaya jawa (Islam), jelas bagaimana konsep pembangunan serta bertahan hidup yang dibentuk berdasarkan aspek kehidupan sosial mereka, menerapkan lingkungan sosial budaya, yang berada pada tatatan yang tidak baik dilihat pada kebudayaan lainnya.

Budaya Barat dan Asia Tenggara, jelas akan diketahui bagaimana sistem kesehatan dijaga baik pada orang-orang yang ingin merusaknya, begitu juga dengan pendidikan. Budaya melayu, diketahui dengan budaya lancang, bagaimana mereka hidup ditengah masyarakat, dengan konflik sosial yang mereka ciptakan, bagaimana mereka manis dan berbuat baik, guna mengakses sistem ekonomi politik, orang Tionghoa.

Berbagai temuan pada budaya orang Indonesia, jelas bagaimana mereka memperlakukan orang dengan etika dan tutur kata yang kasar bagi pendatang, hal ini jelas bagaimana mereka berinteraksi, dan memiliki kelas sosial yang rendah, untuk naik kelas, dengan kecurangan, adu domba, dan lainnya hasil dari kolektif kesukuaan.

Pada budaya Indonesia, seringkali ditemui pada setiap aspek kehidupan masyarakatnya, sehingga jika mereka memiliki nilai yang baik pada junjungan budaya etnik mereka (Indonesia), tentunya dipahami sebagai kesadaran akan latar dan sejarah sosial akan keberadannnya.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close