Penataan Pembangunan di Pedesaan

7/03/2017

Menarik ketika, pembangunan dapat dilakukan secara merata. Kontrol ekonomi merupakan salah satu pilihan yang jitu dalam keberlangsungan pembangunan. Hal ini merupakan salah satu pilihan dalam meningkatkan daya ekonomi di masyarakat yang kian mengkhwatirkan, “mungkin”. Tetapi, menarik jika ada pandangan yang dapat merancang pembangunan dalam sector pertanian.

Pembangunan regional dapat diharmonikan dengan keinginan menciptakan Self-reliance dan partisipasi massa dalam produksi dan menekan urbanisasi dengan meningkatkan standar hidup dipedesaan dengan penyedian sumber daya yang ada baik itu teknologi, tenaga kerja dan pendapatan melalui standar menengah.

Dengan begitu, standar hidup masyarakat terutama dalam sector pertanian memiliki nilai tambah dalam membantu pembangunan nasional. Melalui teknologi, maka alat pertanian yang dapat menyerap tenaga kerja juga menjadi bagian dalam modal pembangunan manusia seperti negara lain, misalnya yang wilayah pertaniannya dapat menjadi bagian dalam perancangan pembangunan masyarakat pedesaan.

Investasi pedesaan yang baik tentunya meningkatkan taraf hidup masyarakat di pedesaan, hal ini tidak dapat dipungkiri ketika potensi yang ada di Desa, tentunya dapat menjadi bagian terpenting dalam pembangunan, terutama bagi masyarakat di Pedesaan. Mungkin dalam meningkatkan kualitas pertanian tentunya menjadi bagian terpenting dalam berproduksi melalui peran masyarakat dalam meningkatkan perangkat yang ada di Desa, baik itu kualitas produksi, pengelolaan, hingga ke distribusi.

Hal ini penting agar penyedian dari hasil penyedian pangan pada sector pertanian di pedesaan dapat menjadi bagian yang tertata dengan baik. Dengan begitu, apa yang dihasilkan dari Desa dapat menjadi nilai tambah bagi masyarakat untuk tetap meningkatkan produktivitas mereka dalam penyedian pangan disector pertanian.


@copyright

Sebagai mana diketahui bahwa pada masyarakat tradisional tidak dapat dipungkiri jika pola kebudayaan masyarakat Desa tidak pernah berubah dan selalu berorientasi pada masa lalu (the past). Tetapi, masyarakat yang memiliki pola kebudayaan tradisional dapat dikemukakan oleh Paul H. Landis, tidak lepas dari proses perubahan.

Perubahan dapat disadari ketika di Era Globalisasi sekarang ini, tentu sulit sekali untuk mendapatkan suatu Desa yang memenuhi persyaratan untuk adanya pola kebudayaan tradisional, hal ini dikarenakan era globalisasi adalah era yang ditandai oleh proses transparansi. Dimana, segala sesuatu tembus pandang dan tanpa batas. Dengan demikian, yang dimaksud bahwa tidak ada lagi batas-batas yang kaku yang mengisolasi wilayah satu dengan yang lain, baik itu wilayah ekonomi, politik, sosial maupun budaya.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close