Peranan Ilmu Ekologi Dalam Memahami Lingkungan Manusia

10/08/2017

Memahami manusia yang harus dipahami dari sebuah komunitas yang dapat menjamin jumlah anggota yang cukup. Dimana, keseimbangan jumlah dalam komunitas disebut communal equilibrium dan hal ini dianggap sebagai tujuan dasar dari system simbiotik kelompok. Dengan kata lain bahwa ilmuwan ekologi klasik melihat bahwa sebuah komunitas merupakan sistem persaingan, tetapi dalam hal ini saling berhubungan yang mencari keseimbangan diantara anggotanya.

Peranan Ilmu Ekologi Dalam Memahami Lingkungan Manusia
@copyright:images.google.com
Komunitas-komunitas masyarakat akan mudah dianalisis jika mereka meraik keseimbangan dan tidak pernah berubah, tetapi pada kenyataannya mereka berubah. Menurut ilmuwan ekologi Chicago, ada kecendrungan alam pada komunitas untuk mencari keseimbangan, tetapi dalam hal ini tidak biasa bagi mereka untuk berada pada perubahan yang terus menerus.

Komunitas dalam hal ini tidak hanya eksis dalam ruang, mereka juga eksis di dalam waktu (masa). Melalui waktu kondisi lingkungan sangat mungkin untuk berubah, cuaca tidak selalu konstan, persediaan makanan berkurang dan kemudian terisi kembali. Komunitas-komunitas yang lain berpindah pada suatu area dan pada waktu tertentu mungkin akan pindah lagi, lebih singkatnya lingkungan berubah maka system komunitas akan menjadi tidak seimbang. Ketika dalam hal ini suatu komunitas tidak seimbang, maka sistem komunitas dapat menjadi tidak seimbang.

Jika berdasatkan olhe ahli ilmuwan ekologi Chicago School sebagai hal yang lazim sebagai proses dalam mengatur organisasi masyarakat dilingkungan mereka. Proses-proses ini dianggap sebagai hasil dari sifat dasar manusia, yaitu The Biotic Self yang mangatakan bahwa manusia digambarkan dalam ekologi klasik bersifat kompetitif (bersaing) dan mereka harus berinteraksi dengan yang lain untuk melanjutkan keberadaan mereka.

Dengan menggunakan pendekatan ekologi klasik yang dipelopori oleh Park dan Burgess yang menganggap kota sebagai tatanan ekologi (Wirth,1945). Proses dasar untuk mengatur organisasi kota adalah kompetisi dan simbiosis (kerja sama) melalui kota manusia belajar untuk bersaing satu dengan kelompok yang lain, tidak hanya secara individu. Jadi, yang melapisi organisasi masyarakat merupakan sebuah lapisan tipis dari kerja sama masyarakat.

Dalam hal ini, sebuah kota dapat disusun sebagai habitat tertutup, dimana individu dan kelompok yang bergantung pada satu dan lainnya bersaing untuk mencari sumber daya langkah yang mereka perlukan. Hubungan persaingan yang mendasar melibatkan perubahan waktu dan kondisi lingkungan. Dalam melakukan persaingan masyarakat kota memperebutkan sumber daya langkah.

Sumber langkah tersebut dapat dipahami dan didefinisikan oleh para ilmuwan ekologi klasi menjadi dua bentuk kelangkaan, yaitu (1) persedian komoditas ekonomi yang tidak cukup (langkah): (2) kurangnya ruang fisik yang bernilai. Kedua bentuk tersebut dapat dipahami bahwa sal9ng berhubungan. Hal ini diasumsikan bahwa manusia membutuhkan kebutuhan ekonomi untuk memuaskan kebutuhan biotic dasar mereka. Meskipun, permintaan terhadap banyaknya komoditas jauh dari kemungkinan persedian yang ada.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close