Mengapa Industri Kreatif di Indonesia Tidak Seperti Jepang

11/15/2017

Yang harus diketahui mengenai Indonesia terutama “industry kreatif”, tentunya dilihat dari minat-minat kreasi anak muda Indonesia, dalam memajukan industry kreatif  seperti anime, Blog, Vlog, komik dan kreasi yang menuntut kreasi dan kreatif. Jika dilihat saat ini, industry kreatif saat ini tentunya masih memiliki kendala dalam mewujudkan hasil dari produksi itu sendiri. 

Banyaknya content creator Indonesia tak dapat berkreasi seperti Jepang, dimana penghargaan yang tinggi bagi para content creator disana. Kenapa Indonesia tidak seperti itu? Mungkinkah, tarif iklan tinggi? Tidak juga. Buktinya, bisa dilihat tarif yang dibayar dari hasil content yang diiklankan. Kemudian, tayangan animasi yang sangat rendah juga demikian, karena hanya bisa dinikmati anak-anak. Sehingga, membatasi pasar dan stasiun TV, dan Internet.

Padahal jika ditelisik dari beberapa grup penggemar anime di Indonesia, bahwa Indonesia memiliki peran startegis terhadap perkembangan kreatif Nasional. Hal ini, dikarenakan seperti komik sukses adalah bagian dari Market Validation, istilah market validation yang saat ini dipopulerkan oleh para pelaku Start-up Company sekarang, jadi dengan istilah saat ini, jangan hanya Gojek dan Grap donk. Yang bagian kecilnya mana?.

Kemudian, angka penjualan mesti tinggi yah. Dimulai dari iklan Goggle, Content, dan yang berhubungan dengan lainya, deh. Mungkin, bisa mulai diperbaiki dari Blog, setelah itu baru anime atau game. Nah, karena menurut mereka-mereka ini penggemar kreatif bahwa Komik, Penulisan, dengan Angka Penjualan Tinggi = Promosi kreatif Masa Depan Indonesia kini dan selanjutnya.

Selanjutnya, misalkan komik wayang atau cerita-cerita wayang  dari Alm. Bp. R.A. Kosasih dan jika ditulis dan  saat membaca komik tersebut saya membayangkan komik ini bisa dihidupkan lewat animasi dan penulisan sederhana seperti Blog atau Vlog. Pemikiran ini juga disampaikan sensei Hiromichi Masuda (Vice Chairman – Association of Japanese Animation). Kualitas mesti diperhatikan juga yah, nah biar para pembuat content Indonesia terus semangat dan tak lesu seperti perhitungan harga saham.



0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close