Cengkeh, Petani di Indonesia

2/01/2018

Kretek adalah hasil karya rakyat Indonesia. Berbicara tentang industri tembakau, juga tidak bisa dipisahkan dari industri kretek nasional. Berbicara tentang kretek juga tidak bisa dipisahkan dari proses panjang sejarah hingga saat ini. Kretek berbeda dengan rokok putih. Dalam hal ini, Kretek menjadi bukti kekayaan produk budaya (heritage) Indonesia. Kretek menggunakan tembakau lokal, cengkeh, klembak, menyan, dan merupakan produk asli Indonesia.


Dalam konteks inilah, petani cengkeh dan pemangku kepentingan terkait berharap negara hadir untuk melindunginya. Ujung barat Indonesia, yaitu Sabang ternyata punya kisah tentang tanaman cengkeh, dan pernah menjadi Pelabuhan Bebas Pertama di Indonesia. Yuk, simak sejarahnya! Setelah sempat keliling Pulau weh dan menikmati indahnya wisata bahari, ternyata Pulau Weh yang dikenal dengan Sabang ini, memiliki banyak kebun Cengkeh di berbagai sudut sekitar pulaunya.

Masyarakat memanfaatkan lahan dengan menanam pohon cengkeh untuk meningkatkan ekonomi keluarga. Tak jarang bisa dilihat banyak kebun kelapa juga disisipi pohon cengkeh ini. Untuk traveler ketahui, Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Di Sabang dulu merupakan salah satu jalur perdagangan berbagai komoditi dan rempah-rempah hasil alam Aceh Bahkan Indonesia.

Menurut referensi, bahwa pada tahun 1896 Sabang dibuka sebagai pelabuhan bebas untuk perdagangan umum dan sebagai pelabuhan transit barang-barang hasil pertanian Deli yang telah menjadi daerah perkebunan tembakau semenjak tahun 1863. Kini, cengkeh merupakan salah satu bagian penting Ekonomi Nasional.



0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close