Hal yang mungkin relevan yang dijadikan kerangka konseptual untuk menggambarkan dan menganalisa masyarakat Desa yang ada di Indonesia adalah sumber produksi yang berkaitan dengan Luas, Jika industry akan berkaitan dengan system industrial, kemudian pekerjaan yang berkaitan dengan pokok dan sambilan. Kemudian, factor yang penting seperti adat, system kekerabatan, yang dimiliki masyarakat Desa tertentu, karena dalam hal ini akan mempengaruhi komunal atau Desa serta lahan yang tersedia.
Dalam kaitannya mengenai pelapisan social masyarakat Desa maka ditentukan factor kepunyaan masyarakat Desa. Dengan demikian, perkembangan suatu Desa dapat dimanfaatkan dengan seefisien mungkin,serta mengalami perkembangan. Jika dengan memahami pelapisan social masyarakat Desa di Indonesia tidak hanya didasarkan pada kepunyaan saja, tetapi menurut Koentjaraningrat, dimana ada factor-faktor yang melandasi pola pelapisan social masyarakat Desa di Indonesia yang heterogen ini.
Pola pelapisan social juga berdasarkan sifat senioritas dari kelompok kekerabatan atau individu-individu dalam masyarakat pedesaan itu. Kemudian, pola pelapisan Desa diklasifikasikan lagi berdasarkan identifikasi golongan dalam masyarakat dengan golongan lain, seperti makasar dimana orang dapat menunjukan hubungan kekerabatan atau hubungan lain dengan orang bangsawan di pusat swapraja di Goa adalah termasuk golongan atas masyarakat.
Baca Juga :
~Perkembangan Di Pedesaan Masih Belum Berubah
~Perkembangan Di Pedesaan Masih Belum Berubah
Jika mengalami perubahan dalam suatu Desa, maka dipastikan system Desa begitu berkembang pesat dengan pengaruh pertanian yang dapat menjadi perkembangan sebuah Desa itu sendiri menjadi lebih baik. Kemudian, prilaku masyarakat Desa juga mesti dipastikan baik, dengan adanya persoalan-persoalan yang di Desa yang akan mempengaruhi produktifitas pasar.
0 comments