Faktor
penentu yang merupakan bagian dari terciptanya sebuah pola kebudayaan
tradisional merupakan salah satu kebudayaan yang muncul secara tradisional
apabila masyarakat amat tergantung kepada alam (yakni pertanian), tingkat
teknologinya rendah (sehingga dikuasai alam), dan produksinya hanya untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
Seperti
yang dikemukakan diatas maka diberi pengertian yang jelas bahwa apabila
kebudayaan tradisional hanya diartikan sebagai kebudayaan yang bersahaja, tidak
kompleks. Untuk lebih jelasnya, bagian ini secara lebih konkret akan
mengemukakan ciri pola kebudayaan tradisional menurut versi Paul Hadis, 1948.
Hal
yang menggambarkan ciri-ciri kebudayaan tradisional yang merupakan bagian dari
sistem budaya masyarakat pedesaan. Karena, dalam hal ini pemberdayaan mereka
terhadap berbagai kekuatan alam, maka masyarakat Desa yang demikian ini
mengembangkan pola adaptasi yang kuat terhadap lingkungan alamnya.
Karena
pola kebudayaan masyarakat Desa sangat dipengaruhi atau bahkan ditentukan oleh factor
alam sekitarnya. Pengertian mengenai adaptasi disini harus dipahami sebagai
adaptasi yang bersifat pasif. Karena, berbagai factor alam merupakan salah satu
penentu terhadap berbagai aktivitas manusia.
Dengan
terbentuknya kesadaran alam, maka berbagai sistem sosial masyarakat dibentuk
berdasarkan apa yang menjadi semula terhadap pembentukan Desa sebelumnya.
Karena dalam hal ini dengan berbagai keterbatasan yang mereka miliki tentunya
menjadi salah satu bagian dari setiap Negara untuk memahami bagaimana Desa
menjadi bagian terpenting.
Pengertian
mengenai hal ini merupakan salah satu dasar pengetahuan terhadap berbagai
hubungan masyarakat pedesaan dengan berbagai kebutuhan mereka terhadap berbagai
keadaan atau jenis tanah, tingkat kelembaban, ketinggian tanah, topografi,
serta banyaknya curah hujan dan lainnya.
0 comments