Apa yang menjadi pertanyaan kali ini, mengenai etika pembangunan ? dimana dalam hal ini, dengan berbagai kerakusan terhadap manusia dalam pembangunan. Dimana, saling mengklaim atas hasil dari pimpinannya dakan sebuah tatanan Negara, dan wilayah.
Sementara, mengabaikan etika dan moral sebagai manusia sehingga lupa akan kehidupan sebelumnya. Dimana, tidak ada kemanusiaaan yang berdasarkan hukum dan nilai-nilai yang layak. Dalam hal ini, menempatkan rasio manusia dalam berbagai dasar argumentasinya, untuk membangun dasar manusia yang berguyup rukun.
Dalam hal ini pemuka agama, yang menghebatkan pembangunan yang menurutnya baik tetapi perlahan menyengsarakan masyarakat, Merupakan salah satu politik yang tidak memiliki Tuhan sebenarnya dalam jiwa manusia itu sendiri.
Hal ini, mendasarkan pada observasi atas fakta atau pengalaman hidup serta merumuskan norma atau hukum yang dipakai sebagai fakta atau pengalaman itu. Sehingga, dalam hal ini berbagai cara digunakan untuk menyehatkan akal sehat.
Etika, dalam hal ini merumuskan adanya pengakuan terhadap kehidupan sosial, serta keaslian justifikasi unik dan total terhadap realitas. Kondisi sosial akan mengakui eksistensi dari pluralisme dari proyek hidup manusia. Dengan pengertian ini, dapat diketahui bahwa konsep etika dengan sendirinya membawa beberapa tuntutan untuk penataan politik secara sosial.
Sebuah, negara yang baik tentunya dapat diketahui bahwa semangat dasar demokrasi agar dapat menempatkan kedaulaan rakyat sebagai bagian terpenting untuk ditata kembali dengan baik. Meminjam apa yang dikemukan Rawis bahwa sebagai the natural duty of being just. Bertindak etis merupakan sesuatu yang baik dan keharusan sebagai makhluk manusia. Karena, ini berkaitan dengan hubungan manusia dalam partisipasi politik.
0 comments