Pada masa demokrasi terpimpin, logika mengenai demokrasi liberal yang diterapkan oleh sistem politik sebelumnya, dimana pada masa kolial Belanda sistem politik yang bersifat kerajaan. Ketika, masuk pada masa Demokasi pada masa Soekarno adalah kebebasan yang ada telah berlebihan sehingga membuat konflik antarpartai yang mambawa Negara kearah yang lebih baik.
Pengertian mengenai demokrasi terpimpin, ada sejak masa ketidakstabilian pemerintahan dalam menangani gejolak politik pada masa itu, terutama pada partai oposisi. Telah diyakini bahwa berbagai hal terkait dengan jatuh bangunnya pemerintah Soekarno yang membuat sistem politik tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk berkembang.
Untuk memperbaiki kondisi tersebut diambil alih kepemimpinan dan mengomando seluruh sendi politik, ekonomi dan sosial masyarakat, dalam konteks sebagai pemimpin puncak dari arah kebijaksanaan sistem (output), input diberikan dengan berbagai arah yang diberikan untuk menjalan roda pemerintahan.
Perubahan yang dimaksud tentunya untuk mengelola dinamika sistem politik yang memiliki konsekuensi tidak langsung dalam melibatkan diri dalam politik. Karena, dengan demikian berbagai hal terkait dengan sistem politik masyarakat saat ketika itu.
Pada masa pemerintahan yang menggambarkan bentuk partisipasi politik untuk masyarakat, yang memiliki peran terhadap dinamika budaya masyarakat, terutama dalam pemilihan umum, dan kampanye yang ditiadakan.
Karena, dengan demikian berbagai hal terkait dengan sistem politik yang memiliki peran terhadap dinamika politik yang dapat dipahami dengan keterlibatan massa dalam politik adalah kegiatan yang bersifat seremonial, dan simbolik.
0 comments