Pengetahuan Yang Objektif Digiring Oleh Ideologi Politik Subjektif

9/15/2020

Tatanan sosial di masyarakat, untuk mengambil sikap kritis atas bagaimana sebuah pengetahuan, ide, dan diskursus dapat membentuk kesadaran masyarakat. Yang lebih sederhana untuk perlu menyadari bahwa tindakan dan ucapan setiap hari sepenuhnya berdampak pada mengarahkan dan mengendalikan kehidupan bermasyarakat secara ideologis dalam waktu yang lebih lama.

Seringkali kita hanya memikirkan bahwa masalah material yang mengakibatkan kesenjangan sosial. Maka, dari itu pengetahuan yang objektif telah digiring oleh ideology politik yang subjektif, dengan demikian lantas apa sikap dan tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terhanyutnya kebebasan individu dan tetap bersikap dengan moral di tengah kehidupan yang penuh kepentingan ?

Berbagai pemikiran mengenai Foucaudian yang menulis sebuah karya etis tentang manusia dan kekuasaan adalah Giorgio Agamben. Dalam karyanya Homo Sacer. Dalam hal ini mencoba untuk menjelaskan sebuah kedekatan kemanusiaan dalam menganalisis perkembangan diskursus tentang Hak Asasi Manusia (HAM).

Mengingat bahwa kepentingan makna kemanusiaan tidak dapat dibuktikan secara konkret maka kita perlu bertanya, apakah makna kemanusiaan yang moral adalah autentik (sungguh-sungguh nyata) atau hanyalah sebuah diskursus yang dikonstruksikan?, jika itu auntentik, mengapa terjadi pelanggaran kemanusiaan? Apakah  suatu kebaikan dibuat dan diikuti atau memang ada pada dirinya sendiri.

Bagi kelompok manusia, hal tersebut memang menjadi bagian dari Negara yang hak kemanusiaannya dilindungi oleh Negara, jika memang begitu didefinisikan atau diskursus tentang kemanusiaan sangatlah rapuh dan terbatas hingga tidak ada makna kemanusiaan yang sesungguhnya.

Berbagai pemikiran mengenai Negara, hendaknya menjadi bagian dari sistem budaya masyarakat, yang memiliki tingkat tatanan sosial yang mesti menjadi tanggung jawab Negara. Maka, dari itu berbagai persoalan terhadap karena, dalam hal ini terdapat factor ras, agama, identitas seksual dan sebagainya dengan persoalan sosial yang menentukan eksklusivitas.

Mekanisme kekuasaan di balik variable itulah yang memainkan peran penting dalam membangun diskursus kekuasaan dan marjinalisasi sosial.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close