Suatu prilaku manusia yang tampak dengan pola prilaku manusia dengan hubungan transaksional dari yang hangat menjadi dingin, perhitungan tanpa mempunyai napas kemanusiaan, kapitalisme yang berkembang di dalam masyarakat Jerman dengan otoritas rasional yang sangat stabil dan maju sehingga kemajuan pendidikan, sains, teknologi dan ekonomi paling utama.
Dengan
sistem legal rasional yang memiliki sistem pemilihan umum di Indonesia, ketika
Orde reformasi. Meski dipahami dengan demikian maka suatu otoritas legal
rasional atau sebuah birokrasi mempunyai arah perkembangan untuk menjadi
struktur sangat kaku, mekanistis, dingin dan kurang manusiawi,
Perkembangan
kapitalisme yang begitu ekstrim itu terjadi ketika di Jepang untuk bekerja melebihi
jam kerja biasa. Hal itu tentunya mengurangi waktu yang berafeksi dan
memikirkan nilai- tradisional kekeluargaan. Itu yang mengakibatkan Negara maju
akan sulit meningkatkan pertumbuhan demografis.
Nilai
afektif untuk berkeluarga dan tidak menikah supaya bekerja lebih efisisen.
Dengan berbagai istilah yang dibuat berdasarkan efektivitas perkembangan
ekonomi telah membuat suatu masyarakat kehilangan waktu untuk mengembangkan
aspek lainnya. Seperti kehidupan komunal dan hiburan.
Dalam
hal ini, Weber melihat bawha ketika masyarakat sudah memasuki tahap yang
diketahui peningkatan efektivita dan efisiensi dalam kehidupan tanpa henti
sekaligus memangkasi nilai-nilai lainnya. Sistem yang dibangun untuk manusia,
tetapi manusia yang dipakai untuk sistem modernisme.
Etika
Protestan
Dengan
membahas persoalan prilaku manusia, mana pembahasan selanjutnya adalah
tradisional dalam otoritas tradisional dengan nilai efektif dalam suatu
otoritas karismatik, dan nilai rasional dalam otoritas legal-rasional, kalau
begitu dalam hal ini nilai religius dalam kehidupan bermasyarakat ?
Weber
dalam hal ini melihat bahwa semua mayarakat dapat berjalan dengan bentuk nilai
sosial, tanpa tergantung nilai manapun. Pada masyarakat yang memiliki nilai
terhadap pembangunan akan memahami sebagaimana individu yang ingin bekerja
mendapatkan uang, nilai tradisional dengan adanya mendapatkan uang .
Pada
masyarakat saat ini, akan diketahui bahwa nilai religius dalam agama Kristen
Protestan di Eropa Barat telah digabungkan ke dalam sistem kapitalisme.
Asketisme adalah kehidupan yang menahan diri, dalam suatu nilai religius dengan nilai rasional yang memutarkan roda
ekonomi.
Kaum
protestan memahami hal ini dengan membuktikan keselamatannya melalui kerja
secara asketis, tidak boleh berfoya-foya dengan hasil pekerjaan, melainkan
harus hidup sederhana dan berinvestasi untuk membuktikan bahwa seseorang telah
diselamatkan secara spiritual.
Penerapan kerja seperti itu, dapat ditemui ketika di Belanda yang mayoritas penduduknya
dipengaruhi oleh ajaran tersebut. Saat itu, kehidupan masyarakat Eropa Barat
diwarnai oleh dua kelompok agama tertentu yaitu Kristen katolik dan Kristen
Protestan.
Hal
ini, dalam kedua agama yang saling mempengaruhi Negara tersebut, merupakan
hasil dari penciptaannya termasuk di Indonesia, ketika yang cendrung individualis
dan lepas dari ikatan komunal.
Yang
membedakan mereka beribadah adalah ketika Kristen-Katolik memiliki mempunyai
cara ibadah yang lebih komunal. Masing-masing dalam hal ini mereka lebih
bekerja secara duniawi adalah agama Kristen Protestan serta tidak tergantung
pada sebuah organisasi keagamaan. Perbedaannya adalah pembangunan manusia yang
memiliki perbedaan terhadap kehidupan mereka.
Perbedannnya
adalah dengan suatu pendidikan yang membentuknya dengan sistem keagamaan yang materialistik,
rasional dan progresif hanya ada di Negara Inggris. Maka, dari itu dengan
adanya pengaruh nilai Protestan dari Marthin Luther dan Amerika yang saling
mempengaruhi berbagai hal terkait keagamaan mereka.
Dengan
dasar itu, ekonomi saling mempengaruhi dengan adanya sistem keagamaan yang
sebetulnya mendukung sebuah Negara. Jika tidak, maka Negara akan memiliki
ketidakstabilan dalam menghadapi berbagai persaingan global.
0 comments