Investasi Negara Maju Pada Modal Manusia

10/04/2020

Memahami derita Negara Maju,  yang telah ditetapkan bawah, dengan pengaruh yang begitu besar terhadap upaya Negara maju atau berkembang, dengan persoalan pemimpin dalam menghadapi masa depan itu, mereka memiliki lebih banyak prihatin ketimbang sebelumnya untuk membantu membangun modal manusia.

Dengan meningkatkan aspirasi dan mengubah sifat pekerjaan, teknologi membuat investasi pada masyarakat lebih mendesak. Tetapi itu juga memberi kita cara-cara baru untuk meningkatkan hasil di bidang kesehatan dan pendidikan kutipan World Bank, pada masa pemerintahan Presiden Jokowi.

Maka, dari itu “Saya telah menjadikan teknologi sebagai prioritas untuk belajar dari para inovator di seluruh dunia. Dalam sebulan terakhir, saya telah mengunjungi Silicon Valley dua kali, dan kami mengundang para inovator top di sini, ke Bali, untuk menunjukkan bagaimana teknologi dapat mempercepat proses menuju inklusi keuangan dan peningkatan modal manusia.

Aplikasi Mindspark menggunakan jutaan  datapoint dari tes siswa untuk mencari kesalahan umum anak-anak dalam menjawab soal matematika, dan program ini merancang latihan remedi untuk setiap siswa. Platform ini telah membantu 80.000 siswa di seluruh India dalam meningkatkan keterampilan matematika dan Bahasa Hindi dalam biaya yang kecil dibanding biaya bersekolah.

Usaha startup dalam bidang kesehatan Digital Babylon mengembangkan aplikasi seluler yang menggunakan Artificial Intelligent dan pembelajaran mesin untuk mengatur konsultasi virtual dengan dokter dan profesional kesehatan.

Hubungan dalam pembangunan manusia, maka belajar dari Korea dalam hal ini mereka sangat konsen dengan pembangunan modal manusianya terhadap berbagai dinamika yang terjadi di Negaranya. Apalagi dengan pemerintahan yang otoriter.

Perubahan berbagai pengetahuan, teknologi yang menjadi pendukung terhadap kecerdasan manusia melalui teknologi yang disampaikan oleh Negara maju seperti Amerika Serikat, tentunya akan berdampak pada sistem pembangunan pada Negara maju.

Untuk menyampaikan bahwa berbagai negara yang masih memprihatinkan masih banyak, tidak hanya di Indonesia. Hal ini perlu disampaikan ketika persoalan Negara dan Rakyatnya masih menjadi persoalan terhadap pandangan politik yang berbeda.

Realitas ekonomi di era kita. Hal ini juga bersifat pribadi. "Saya lahir di Korea Selatan pada tahun 1959, yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia saat itu. Bank Dunia tidak memberi pinjaman suku bunga terendah sekalipun kepada Korea. Tingkat literasi di negara itu sekitar 23 persen.

Pada tahun 1962, Korea menerima pinjaman pertamanya dari Bank Dunia untuk proyek rel kereta api. Pinjaman kedua untuk pendidikan. Dan Korea terus berinvestasi dalam pendidikan.

 

 

 

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close