Memahami derita Negara Maju, yang telah ditetapkan bawah, dengan pengaruh yang begitu besar terhadap upaya Negara maju atau berkembang, dengan persoalan pemimpin dalam menghadapi masa depan itu, mereka memiliki lebih banyak prihatin ketimbang sebelumnya untuk membantu membangun modal manusia.
Dengan
meningkatkan aspirasi dan mengubah sifat pekerjaan, teknologi membuat investasi
pada masyarakat lebih mendesak. Tetapi itu juga memberi kita cara-cara baru
untuk meningkatkan hasil di bidang kesehatan dan pendidikan kutipan World Bank,
pada masa pemerintahan Presiden Jokowi.
Maka,
dari itu “Saya telah menjadikan teknologi sebagai prioritas untuk belajar dari
para inovator di seluruh dunia. Dalam sebulan terakhir, saya telah mengunjungi
Silicon Valley dua kali, dan kami mengundang para inovator top di sini, ke
Bali, untuk menunjukkan bagaimana teknologi dapat mempercepat proses menuju
inklusi keuangan dan peningkatan modal manusia.
Aplikasi
Mindspark menggunakan jutaan datapoint dari tes siswa untuk mencari
kesalahan umum anak-anak dalam menjawab soal matematika, dan program ini
merancang latihan remedi untuk setiap siswa. Platform ini telah membantu 80.000
siswa di seluruh India dalam meningkatkan keterampilan matematika dan Bahasa
Hindi dalam biaya yang kecil dibanding biaya bersekolah.
Usaha
startup dalam bidang kesehatan Digital Babylon mengembangkan aplikasi seluler
yang menggunakan Artificial Intelligent dan pembelajaran mesin untuk mengatur
konsultasi virtual dengan dokter dan profesional kesehatan.
Hubungan
dalam pembangunan manusia, maka belajar dari Korea dalam hal ini mereka sangat
konsen dengan pembangunan modal manusianya terhadap berbagai dinamika yang
terjadi di Negaranya. Apalagi dengan pemerintahan yang otoriter.
Perubahan
berbagai pengetahuan, teknologi yang menjadi pendukung terhadap kecerdasan
manusia melalui teknologi yang disampaikan oleh Negara maju seperti Amerika
Serikat, tentunya akan berdampak pada sistem pembangunan pada Negara maju.
Untuk
menyampaikan bahwa berbagai negara yang masih memprihatinkan masih banyak,
tidak hanya di Indonesia. Hal ini perlu disampaikan ketika persoalan Negara dan
Rakyatnya masih menjadi persoalan terhadap pandangan politik yang berbeda.
Realitas
ekonomi di era kita. Hal ini juga bersifat pribadi. "Saya lahir di Korea Selatan
pada tahun 1959, yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia saat itu.
Bank Dunia tidak memberi pinjaman suku bunga terendah sekalipun kepada Korea.
Tingkat literasi di negara itu sekitar 23 persen.
Pada
tahun 1962, Korea menerima pinjaman pertamanya dari Bank Dunia untuk proyek rel
kereta api. Pinjaman kedua untuk pendidikan. Dan Korea terus berinvestasi dalam
pendidikan.
0 comments