Sejarah Pemerintahan Eropa : Nazi Dan Rakyatnya

10/09/2020

Ketika, masa itu Hitler mendapat dukungan rakyat dengan mengecam Perjanjian Versailles dan menjunjung Pan-Jermanismeantisemitisme, dan anti-komunisme melalui pidatonya yang karismatik dan propaganda Nazi.

Dengan adanya penunjukan kekuasaan yang menjadi pengetahuan sebagai kanselir pada tahun 1933, ia mengubah Republik Weimar menjadi Reich Ketiga, sebuah kediktatoran satu partai yang didasarkan pada ideologi Nazisme yang totalitarian dan autokrasi.

Tujuan Hitler adalah mendirikan Orde Baru hegemoni Jerman Nazi yang absolut di daratan Eropa. Sampai saat itu, kebijakan luar dan dalam negerinya bertujuan mencapai Lebensraum ("ruang hidup") bagi kaum Jermanik.

Ia memerintahkan Jerman dipersenjatai kembali dan Wehrmacht menginvasi Polandia pada bulan September 1939, menyebabkan pecahnya Perang Dunia II di Eropa. Di bawah pemerintahan Hitler, pada tahun 1941 pasukan Jerman dan sekutu Eropanya menduduki sebagian besar Eropa dan Afrika Utara.

Tahun 1943, Jerman harus mempertahankan wilayahnya dan mengalami serangkaian kekalahan dalam pertempuran. Pada hari-hari terakhir perang, saat Pertempuran Berlin berlangsung tahun 1945,

Kebijakan Hitler yang supremasis dan termotivasi oleh ras mengakibatkan kematian sekitar 50 juta orang selama Perang Dunia II, termasuk 6 juta kaum Yahudi dan 5 juta etnis "non-Arya" yang pemusnahan sistematisnya diperintahkan oleh Hitler dan rekan-rekan terdekatnya.

Pada masa pemerintahannya yang berdampak pada rakyat, tentunya memiliki perbedaan terhadap persoalan politik terutama pandangannya terhadap berbagai persoalkan di Negaranya. Pengetahuan politiknya yang berdampak pada sistem tatanan sosial di masyarakat, dengan adanya gambaran bahwa berbagai hal terkait pengetahuan politiknya mengenai masyarakatnya yang memiliki kepentingan.

Muncul kemudian gagasan ideologinya terhadap bangsanya, yang menjadi salah satu gambaran terhadap pandangan politiknya sendiri.

tak terkalahkan di lapangan" telah "ditusuk dari belakang" di front dalam negeri oleh para pemimpin warga sipil dan kaum Marxis, yang kemudian dijuluki "para kriminal November".

Perjanjian Versailles menekankan bahwa Jerman harus mengembalikan sejumlah wilayah yang diduduki dan mendemiliterisasi Rhineland. Perjanjian ini memberlakukan sanksi ekonomi dan reparasi berat terhadap Jerman.

Banyak warga Jerman memandang perjanjian ini—khususnya Pasal 231 yang menyebut Jerman bertanggung jawab atas semua akibat perang—sebagai suatu upaya mempermalukan Jerman. Ketika gagasan yang bisa diterima, bahwa penerapan pengetahuan yang berdampak pada migrasi orang Indonesia ketika itu, berasal dari pemerintahan di masyarakat.

Kaum terlibat. Untuk memberikan power full pada anak-anaknya ketika itu, berujung kecurangan, yang pada akhirnya berdampak pada sistem ekonomi, budaya dan pengetahuan dalam setiap kepemimpinan.

ketika itu yang diakui oleh Negara yang ditaklukan ketika itu, salah satunya Afrika, pada tahun 2007an, ketika pemerintahan Amerika Serikat yang di Pimpim Barack Obama, dengan kampanye Presiden menjadi bagian dari Negara Amerika dengan kepemimpinan tertingginya, berhasil  dan membantu Negara asalnya untuk mendapatkan kesehatan, pangan, dan pendidikan yang baik, tentunya melalui bantuan Negara  dan partai yang mengusungnya.

 

 

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close