Dunia intelektual, khususnya di Amerika Serikat akan memahami jangkauan yang langkah dikarenakan gaya kerjanya yang sangat berbeda dengan kebanyakan ilmuwan sosial di Amerika Serikat ini. Apa yang membuatnya terkesan dengan kesempatan dengan mempertimbangkan apa yang mungkin diperoleh jika banyak ingin mengikuti pengetahuannya.
Zygmunt
Bauman, merupakan pengajar yang selama ini aktif di Universitas Leeds, Inggris.
Tulisanya mengenai Modernity and the Holocaust, tentunya bertentangan dengan
pandangan luas memgenai pandangan ansti-Semit yang merebut Jerman yang beradab
dan melemparkannya kembali ke Negara atavistic ( Kuno), Bauman menggambarkan
genosida sebagai makhluk yang khas di Era Modern.
Pada awal
abad ke 20, terdapat banyak pabrik berskala ebsar, dengan sistem transportasi
yang efisien dengan perusahaan besar dengan tenaga kerja yang displin, dan ideology
pseudoscientific seperti e-genetika.
Suatu elemen
penting terhadap persoalan pembunuhan massal Hilter. Bauman yang kerabkali
berpendapat bahwa kita tidak boleh merayakan pencapaian zaman modern tanpa juga
memperhatikan sisi gelapnya.
Modernitas
dan Holocaust adalah karya teori dan sintesis, bukan dari data dan tidak
memiliki metodologi. Karena hal ini, akan membuatnya menjadi kontribusi yang
baik, terhadap pengetahuan yang bisa dijangkau oleh manusia.
Dengan
persoalan masyarakat yang memang berada pada persoalan kuno, maka peran yang
dapat diterima ketika, modernitas merupakan salah satu pandangan terhadap
berbagai mengenai perdagangan global, keamanan kerja yang lenyap dengan
persoalan sistem sosial di masyarakat yang bermasalah.
Modernitas
telah berdampak setiap manusia yang tidak bisa menahan diri, maka dari itu
dapat diketahui bahwa berbagai persoalan terkait dengan sistem penanganannya
dapat dikatakan bahwa pemerintah berperan dalam hal ini untuk menanganinya.
Secara budaya
dalam hal ini konsumerisme tampaknya meliputi segalanya. Maka dari itu berbagai
persoalan terkait dengan sistem manusianya hendaknya dipahami sebagai
pembelajaran untuk mengarah pada masyarakat modern. Dengan memenuhi berbagai
persoalan masyarakat, Indonesia masih belum bisa menerima adanya suatu
masyarakat yang modern, dengan pemikiran Barat, terutama Amerika Serikat dan Eropa.
Persaingan secara global berdampak pada sistem pengetahuan manusia untuk maju sesuai
dengan kebutuhan global di masyarakat yang terletak pada dinamika sosial budaya
masyarakat yang hendaknya menjadi kontribusi suatu Negara.
0 comments