Politik Amerika Serikat Menurut Hukum Ketatanegaraan

11/04/2020

Perlu diketahui bahwa ketika hasil perhitungan yang telah ditetapkan, untuk dipahami waktu 02.00 Washiton DC, berarti jam 12 malam di California. Sebuah hasil dari kemenangan yang telah dilancarkan berdasarkan hasil perolehan suara. Sedangkan waktu detik jam 3 November sebagai hari pemilu.

Jika memahami menurut logika hukum ketatanegaraan, yang perlu dipahami bahwa, pemilu yang di percayai Presiden Trump pemilu sudah selesai. Dan hal ini, tidak perlu diperhitungkan lagi. Dengan persoalan terkait dengan sistem kepartaian, itu ada pada kebijakan masing-masing partai.

Pemisahannya mengenai hal ini, maka jam 03.00 November 2020, pukul 24.00, itu Trump yang menang. Mengenai kemenangannnya, tidak ada keberpihakan, masih belum ditetapkan juga, Tetapi dalam hal ini organisasi sayap kanan katolik dan kristen disana,  di masing-masing kubu tentunya berada pada sistem pengamatan.

Apa yang membuat pemilu di Amerika Serikat sangat berbeda, hal ini dikarenakan dengan berbagai hal terkait dengan pemilihan suara, menariknya disana Vote yang ada dikirim melalui jasa pos. Meskipun telah menang, tetapi masih akan menggugat ke Mahkamah Agung, dalam hal ini logikanya pun mulai diketahui bahwa meskipun menang besar tetapi masih akan menempuh jalur hukum.

Produk hukum yang akan disampaikan adalah, jika tanggal 3 November merupakan bagian dari pemilihan, tetapi jika lewat pada detik itu maka kotak suara akan dianggap rusak. Persoalan pro- kontra, tentunya akan dibereskan di Mahkamah Agung, agar hal ini menjadi rincih dengan persoalan yang diketahui selama proses pemilu.

Aspek Pada Negara Bagian

Untuk mengetahui bahwa panitia pemilu disana, merupakan hasil dari Demokrasi yang matang, terutama pada Negara bagian yang terdiri dari Negara Amerika Serikat, maka dari itu dengan berbagai persoalan pemilihan dapat diketahui dengan detail berdasarkan urusan pemilu yang adalah urusan Negara Bagian, dan seperti itu harus dinyatakan tidak sah  dan melanggar konstitusi.

Dengan sistem demokrasi yang berlangsung disana, tentunya penetapannya adalah dapat diketahui mengenai sistem Negara bagian sehingga, Trump dan Biden harus mendaftar di Negara bagian itu, Meskipun Biden pernah menjadi juru kampanye saat Barack Obama, tetapi ia tetap kalah pemilihannya di Negara bagian tempatnya berasal.

Hingga saat ini, jika diketahui Demokrasi Amerika Serikat tidak berubah, karena Negara bagian yang dulu dimenangkan Trump kini menang kembali, hasil tidak bohong dalam hal ini, kecuali Negara bagian Arizona, yang dalam hal ini memuat bahwa Hilary Clinton menang, tetapi kini Biden menang kembali.

Hasil yang diperoleh di Negara bagian seperti Michigan, selisih 12 %, yang dalam hal ini diketahui untuk menang tetapi, menang kembali. Pennsylavia, tempat kelahiran Biden tentunya akan menjadi unggul untuk menang, tetapi hasilnya untuk Trump menang kembali.

Dengan karakteristik kepemimpinannya maka, akan lebih berpengalaman dalam mengurusi peran dagang, yang dilancarkan disejumlah Negara, jika ia Memimpin. Trump menang kembali, maka pabrik Tiongkok akan kembali ke Indonesia dengan membangun setinggi-tinggingnya, hingga hancur deh wilayah itu.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close