Krisis kepemimpinan menjadi pertanyaan singkat mengenai kemajuan politik suatu Negara, termasuk Indonesia yang kali ini memang mengarah pada reformasi yang dilancarkan pada tahun 1998 dan 1999.
Dibalik
persoalan krisis ekonomi Negara, juga tidak lepas dari persoalan runtuhnya Orde
Baru, dan ditimpa dengan persoalan ekonomi Nasional, sebagai pertanda krisis
ekonomi berlangsung. Reformasi ideology ketika itu belum diperkenalkan oleh pemuka
agama, seperti sekarang ini sebelum Tahun 2020, tepatnya.
Pencapaian
proses untuk memperkenalkan kembali revolusi Nasional, akan mengarah pada
kondisi politik Indonesia, yang tidak sepenuhnya dimengerti tanpa memahami bahwa periode 1965-1989 merupakan periode kontra revolusi
menentang revolusi Nasional.
Ketika itu,
banyak yang dibuat berdasarkan sistem tatanan politik yang memang mengarah pada
penindasan dan memukul balik kemajuan yang telah dicapai selama 60 tahun yang
lalu. Dengan adanya persoalan kontra revolusi, maka pendapat disesuaikan sehingga beberapa hambatan disingkirkan oleh
penguasa ketika itu.
Berbagai
pengalaman politik yang memang menjadi masalah ketika politik mobilisasi massa,
serta organisasi Nasional kelas popular dan kehidupan idoelogi yang muncul dari
revolusi Nasional Ketika itu.
Pertanda
adanya perkembangan politik diberbagai aspek, yang kali ini melibatkan pemuda
yang beridoelogi agama sayap kiri, dengan adanya hal demikian berbagai sistem
ekonomi politik akan berdampak pada pendapatan yang diterima.
Politik
sosial, yang mengesankan dengan berbagai pemahaman kiri yang berlangsung dengan
tatanan politik dibuat berdasarkan kepentingan politik memang mengarah pada
sistem suatu metode politik yang telah bisa disebut sebaia perlawanan atas
kediktatoran Soeharto ketika itu.
Memang akan
berbeda, saat ini, ketika partai yang berhaluan dengan sistem mekanisme politik
yang berujun pada sistem politik agama, akan erat dengan peran serta
masing-masing ideology partai untuk menopangnya.
Ketika, hal
ini dapat diketahui bahwa dengan adanya menopang berbagai persoalan terkait
dengan ideologi partai yang diterima dengan sistem politik di masyarakat, akan
terus diketahui dengan pandangan ideologi Negara, mengenai suatu sistem partai
politik yang diterima pada hubungan politik yang mengarah pada Ideologi partai menjadi pendukung terhadap
ekonomi suatu Negara.
Kali ini,
kepentingan elit politik lebih mengarah pada ideology Pancasila dengan dukungan
tatanan sosial politik yang memang berbeda dengan kekerasan yang disampaikan
oleh pemudanya. Hal ini, dapat diterima ketika mereka di masyarakat, yang
layaknya berada pada persoalan kekerasan di masyarakat yang terjadi.
Dengan
pandangan tersebut, kembali didukung dengan Natal 2020 saat ini, bertepatan
dengan penjagaan ketat keamanan yang menurut tumben ada di masyarakar kristiani
yang mengatasnamakan Pemuda Pancasila.
Berbagai, fenomena yang memang tampak pada persoalan ormasnya, yang
dahulunya tampak anarkis dengan hubungn interaksi mereka di masyarakat.
0 comments