Lumbung Padi Orang Daya

1/29/2021

Pada masyarakat dayak di Kalimantan, secara khusus di Kalimantan Barat, dipahami dengan budidaya padi yang diperkenalkan sebelum dan pada masa Orde Baru sebagai padi sawah, dan serta pada masa kolonial lekat dengan padi ladang.

Yang dapat dipahami pada masa panen yang mereka peroleh akan diketahui dengan berbagai kebudayaan yang melekat pada masyarakat dayak di pedesaan, dan perkotaan yang masih erat dengan budaya menanam padi.

Mereka menanam padi dengan berbagai bentuk rasa syukur mereka terhadap kebudayaan mereka yang begitu dijunjung tinggi sebagai bagian dari aspek kepentingan mereka untuk di konsumsi. Pada masa itu, tepatnya pada masa pemerintahan, beras di Kalimantan menjadi bagian dari subsidi bagi masyarakat di Indonesia.

Sedangkan, yang unik pada orang Dayak mengenai penamanan padi terutama tempat menyimpannya diketahui sebagai tempat lumbung / Dango padi yang adalah tempat menyimpan padi setelah panen. Naik Dango adalah upacara adat menaikan padi ke atas dango untuk disimpan.

Pemilik Padi tersebut sehari-hari sebagai setelah panen upacara ritual Naik Dango, dan diadakan sebagai rasa syukur kepada Jubata Tuhan  Yang Maha Esa atas Hasil panen yang melimpah, dan sebagai upacara Naik Dango yang dilakukan secara turun temurun.

Berbagai ritual yang dibuat oleh masyarakat dayak, akan diketahui di rumah radank merupakan tempat untuk melaksanakan ritual sebagai symbol dari kebudayaan orang dayak. Hasil panen yang mereka peroleh akan menjadi dari potensi alam yang mereka buat secara turun temurun dengan kondisi alam sesuai dengan aspek kebudayaan mereka.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close