Tuak Minuman Tradisional Masyarakat Suku Dayak Di Kalimantan

1/05/2021

Untuk diketahui bahwa Orang Dayak, memiliki budaya terhadap tamunya untuk  suka menjamu tamunya. Sebuah tradisi yang memang sebaiknya jangan menolak makanan yang disajikan walaupun itu sederhana.

Orang Dayak akan malu jika tamunya sampai mengalami kelaparan. Bahkan dianggap sebagai tuan rumah yang tidak baik, walaupun anda sudah bilang “sudah kenyang pasti anda tetap akan disuguhi makanan. Jamuan oleh orang dayak adalah dengan makanan, sirih dan tuak.

Dulu minuman ini atau yang di sebut Tuak/Bram/Beram adalah suguhan pengganti teh/kopi bagi kalangan masyarakat Dayak umumnya. Jauh sebelum mengenal teh/kopi, suku Dayak sudah bisa membuat Tuak dengan rasa manis sedikit berbisa/hangat/keras alami sebagai akibat dari proses fermentasi atau peragian dari beras pulut/ketan yang di buat tapai.

Dalam sebuah tradisinya, tuak sendiri digunakan sebagai suguhan ketika ada tamu datang ke bilik (dalam rumah betang) baik pagi, siang maupun malam. Setiap bilik selalu menyiapkan tuak, selain untuk diri sendiri maupun tamu. 

Minuman ini juga berfungsi sebagai penghangat badan kala itu. Pada acara kebudayaan seperti gawai atau pesta pernikahan, tuak adalah minuman pelengkap yang harus ada.

Tuak adalah sejenis minuman beralkohol Nusantara yang merupakan hasil fermentasi dari nira, beras, atau bahan minuman/buah yang mengandung gula. Tuak adalah produk minuman yang mengandung alkohol. 

Bahan baku yang biasa dipakai adalah: beras atau cairan yang diambil dari tanaman seperti nira pohon enau atau nipah, atau sumber lain.

Kadar alkohol tuak di pasaran berbeda-beda bergantung daerah pembuatnya. Tuak beras adalah sejenis minuman masyarakat di Kalimantan. Biasanya tuak beras diolah dari sejenis beras yang disebut "beras pulut" (beras ketan).

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close