Sistem Pembentukan Pendidikan Prilaku Etniksitas

2/17/2021

Ketika sistem ekonomi telah di akses di gereja katolik, oleh masyarakat Batak ( Orang ) Silaban, Marpaung, Siregar di prakasai Orang Katolik dan Protestan, maka dengan berbagai pengalamannya dalam menghasilkan alat produksi, dan mengakses ekonomi dalam suatu wilayah di Pontianak, Kalimantan Barat dengan demikian dapat dipahami bahwa prilaku yang mereka lakukan kini pada tahun 2016 hingga saat ini adalah dengan bersekolah di tempat gereja Katolik.

Berbagai karakteristik dari setiap ajaran yang mereka terapkan, dari pedekatan seksualitas politik, kini menggunakan kekerasan yang dilakukan, seperti Marga, mungkin di dukung dengan organisasi pada orang Melayu, seperti gerakan mahasiswa, dengan kiranya tidak berhasil, maka kini prilaku mereka tampak selain bekerja, kini bersekolah ditempat pendidikan itu.

Temuan, itu memang telah ada ketika mereka berada di lingkungan biologis yang diterapkan oleh Partai PDI Perjuangan di berbagai wilayah, dengan kepentingannya, sementara untuk dapat dihitung ketika keberadan mereka bekerja. Hal ini, tampak dengan berbagai peran yang mereka terapkan di tempat yang mereka kerjakan saat ini. ‘

Untuk memahami potensi konflik yang hendak mereka lalukan dengan menggunakan politik etniksitas, maka marga Marpaung dan Malaui, dengan persoalan di masa lalu mereka, serta pengikut yang beragama katolik juga akan memahami bagaimana prilaku mereka di di Kalimantan Barat dan di DKI Jakarta.

Catatan karakteristik antar suku, dimulai pada bidang pendidikan dan kesehatan akan tampak dengan dinamika politik yang kerabkali diprakasai kader PDI Perjuangan  dari Bali, dan Kalimantan Barat, sert DKI Jakarta, yang kali ini tampak dengan karakteristik mereka di masyarakat, dan setiap program dari pekerjaannya.

Peran agama tentunya menguatkan mereka untuk bisa memahami perubahan sosial apa yang mesti masing-masing agama yang diyakini umatnya bisa bertahan dengan perubahan ekonomi politik, yang kemudian bisa berubah menjadi pandaangan melalui ideologi agama Islam dengan tidak mensyukuri apa yang dihasilkan dari pekerjaannya.

Apa yang bisa diketahui ketika tiba-tiba ada penelitian yang berbagai hal terkait dengan marga suatu suku, tentunya memiliki perubahan yang baik di masyarakat, agama bukan menjadi persoalan untuk meniadakan setiap prilaku di masyarakat, karena batasannya ini adalah Indonesia.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close