Pada pandangan agama Kristen Protestan akan sangat erat dengan paham kepercayaannya terhadap aspek materialistik yang ditanamkan pada umatnya. Meskipun begitu tampak, dengan gereja dan rumah ibadah yang amat sederhana, akan muncul sebuah pandangan terhadap aspek materialistiknya dan keimanannya, dari berbagai persoalan yang muncul terhadap perlawanannya pada gereja katolik, dengan mendoktrin Islam untuk mengikuti ajarannya.
Berbagai hal terkait dengan keimanannya, serta profesi yang di
sandang tentunya berada pada persoalan aspek kehidupan mereka pada dinamika
budaya yang diterapkan dengan kehidupan mereka dalam menjalankan aktivitas.
Persoalan yang muncul adalah ketika berbagai hal terkait dengan
pelayanan medis, serta materialistic mereka terhadap berbagai kebutuhan di
masyarakat, akan tampak berbeda dengan perlakuan mereka dirumah, salah satu
marga Batak Silaban (Sihombing) menjadi aspek dari berbagai contoh terhadap
kegunaan fungsi mereka pada kebutuhan di masyarakat.
Pada tahuan 2000an, sebelum berbagai kebutuhan dan aspek krisis
ekonomi yang terjadi akan tampak dengan fenomena kesehatan di masyarakat yang
berbeda, hal ini jelas dengan berbagai persoalan keuangan, serta kepercayaan
agama dari Islam akan bisa berganti pada agama Kristen Protestan, Buddah bisa berganti kepercayaan Katolik juga ada, yang dianggap
sebagai rahmat Tuhan dalam memberikan berkat mereka terhadap rezeki yang mereka
terima, begitu juga sebaliknya.
Misalnya dalam hal ini, Katolik membantu mereka dalam umat Kristen
Protestan, meskipun berbeda pandangan politik, dan budaya tetapi saling memiliki kepentingan, dalam hal ini jelas menjadi
temuan awal dari aspek perkampungan kota tempat mereka tinggal, yang juga tidak jauh dari MRPD Pancasila itu.
Kemudian, dari sumber hal itu muncul dengan aspek kepercayaan yang
dilakukan orang Batak sebagai dinamika kehidupan mereka dalam kepercayaan
terhadap ekonomi politik tentunya yang mempengaruhi berbagai persoalan sosial
budaya.
Layaknya dari hal itu maka, yang bersangkutan akan menyakini
Kristus sebagai jalan kehidupan mereka ketika mereka tinggal dan berubah dari
kepercayaan mereka, hal ini menjadi hukum terhadap persoalan dari rahmat Tuhan.
Kemudian, berlanjut dengan adanya siapa yang lebih memiliki kasih
terhadap sesama keluarga, apakah hal itu dari Pihak agama Islam, dan berbagai
metode agama yang diterapkan dari hasil genetika awal kelahiran manusia di
dunia, dan bisa berubah dengan kehidupan dalam mengangkatan sebagai marga untuk
menjadi Orang Tua.
Pada dunia Barat, pandangan mengakatan orangtua ada pada aspek pendidikan, hendaknya bukan pada aspek budaya yang ada di Indonesia. Yang seringkali menjadi peran serta dalam kehidupan mereka. Dengan demikian, berbagai kebutuhan di masyarakat.
Seringkali menjadi penting dari persoalan
agama Kristen dan Katolik, dan Marga Batak dalam hal ini guna mengakses sumber
ekonomi, dan mengorbankan hak dan kebutuhan orang lain. Itu yang di terapkan di
Kalimantan Barat, termasuk tempat pendidikan mereka.
Pada masa ini, dinamika ekonomi yang terus berubah dengan layaknya
kebutuhan pendidikan dan kesehatan, maka berbagai aspek kejahatan yang mereka
terapkan dengan sangat kotor, cocok pada lingkungan Tionghoa (Bos Gereja St. Yosep Katedral) merupakan hasil dari penciptaan terhadap mereka
dalam kehidupan di masyarakat.
Telah dijelaskan pada aspek kesehatan dan pendidikan di
Kalimantan, hingga pelosok dengan mengatasnamakan agama Kristen, Islam, dan
Katolik, hendaknya menjadi catatan bagi Negara dan dunia medis dan pendidikan
untuk dipahami siapa saja orang-orang tersebut dalam hal ini.
Dengan mudah meletakkan berbagai kondisi sosial politik (PDI Perjuangan), mungkin untuk mencari perhatian, dan agar bangga, serta menciptakan konflik di masyarakat, dan tempat pendidikan serta berbagai kebutuhan yang saling
mempengaruhi berbagai perangkatan birokrasi dan Negara, tentunya menjadi
penting dalam melihat berbagai kepentingan politik, umum, dan keluarga yang
dimaksud.
Hal ini, terang sekali dengan berbagai identifikasi dari persoalan
yang hendak mereka gunakan, selayaknya mesti menjadi catatan terhadap peran
mereka di masyarakat. Berbagai kepentingan mengenai aspek tersebut hingga
hilangnya nyawa manusia, merupakan hasil dari penerapan ilmu pengetahuan mana
yang digunakan.
Islam dalam hal ini memahami berbagai kebutuhan mereka sebagai
manusia, untuk bisa melayani sesama mereka dengan keterbatasan misalnya.
Tetapi, dengan aspek kehidupan selayaknya dapat diketahui dengan berbagai
karakteristik manusianya itu.
Batak Silaban, Pontianak dengan yang diketahui bahwa berbagai
kepentingan sosial, dan konflik yang diciptakan oleh dkk,
serta keluarga merupakan hasil dengan ketidaksenangan mereka terhadap saya
sendiri. Berbagai persoalan hingga sampai pada market terdekat merupakan hasil
dari penciptaannya diluar rumah.
Keburukan yang mereka lakukan jelas, dengan apa yang diajarkan
dalam lingkungann rumah, ( Jawa, Batak Marpaung), hal ini jelas dengan berbagai
temuan, dan apa yang mereka terapkan yang tidak segan-segan di masyarakat,
untuk bisa dipahami bahwa berbagai persoalan itu untuk dapat ditekankan kembali
kepada Negara, dan provinsi atas keburukan yang mereka lakukan.
0 comments