Agama Kristen Dengan Materialistik Orang Batak

3/06/2021

Pada pandangan agama Kristen Protestan akan sangat erat dengan paham kepercayaannya terhadap aspek materialistik yang ditanamkan pada umatnya. Meskipun begitu tampak, dengan gereja dan rumah ibadah yang amat sederhana, akan muncul sebuah pandangan terhadap aspek materialistiknya dan keimanannya, dari berbagai persoalan yang muncul terhadap perlawanannya pada gereja katolik, dengan mendoktrin Islam untuk mengikuti ajarannya.

Berbagai hal terkait dengan keimanannya, serta profesi yang di sandang tentunya berada pada persoalan aspek kehidupan mereka pada dinamika budaya yang diterapkan dengan kehidupan mereka dalam menjalankan aktivitas.

Persoalan yang muncul adalah ketika berbagai hal terkait dengan pelayanan medis, serta materialistic mereka terhadap berbagai kebutuhan di masyarakat, akan tampak berbeda dengan perlakuan mereka dirumah, salah satu marga Batak Silaban (Sihombing) menjadi aspek dari berbagai contoh terhadap kegunaan fungsi mereka pada kebutuhan di masyarakat.

Pada tahuan 2000an, sebelum berbagai kebutuhan dan aspek krisis ekonomi yang terjadi akan tampak dengan fenomena kesehatan di masyarakat yang berbeda, hal ini jelas dengan berbagai persoalan keuangan, serta kepercayaan agama dari Islam akan bisa berganti pada agama Kristen Protestan, Buddah bisa berganti kepercayaan Katolik juga ada, yang dianggap sebagai rahmat Tuhan dalam memberikan berkat mereka terhadap rezeki yang mereka terima, begitu juga sebaliknya.

Misalnya dalam hal ini, Katolik membantu mereka dalam umat Kristen Protestan, meskipun berbeda pandangan politik, dan budaya tetapi saling memiliki kepentingan, dalam hal ini jelas menjadi temuan awal dari aspek perkampungan kota tempat mereka tinggal, yang juga tidak jauh dari MRPD Pancasila itu.

Kemudian, dari sumber hal itu muncul dengan aspek kepercayaan yang dilakukan orang Batak sebagai dinamika kehidupan mereka dalam kepercayaan terhadap ekonomi politik tentunya yang mempengaruhi berbagai persoalan sosial budaya.

Layaknya dari hal itu maka, yang bersangkutan akan menyakini Kristus sebagai jalan kehidupan mereka ketika mereka tinggal dan berubah dari kepercayaan mereka, hal ini menjadi hukum terhadap persoalan dari rahmat Tuhan.

Kemudian, berlanjut dengan adanya siapa yang lebih memiliki kasih terhadap sesama keluarga, apakah hal itu dari Pihak agama Islam, dan berbagai metode agama yang diterapkan dari hasil genetika awal kelahiran manusia di dunia, dan bisa berubah dengan kehidupan dalam mengangkatan sebagai marga untuk menjadi Orang Tua.

Pada dunia Barat, pandangan mengakatan orangtua ada pada aspek pendidikan, hendaknya bukan pada aspek budaya yang ada di Indonesia. Yang seringkali menjadi peran serta dalam kehidupan mereka. Dengan demikian, berbagai kebutuhan di masyarakat. 

Seringkali menjadi penting dari persoalan agama Kristen dan Katolik, dan Marga Batak dalam hal ini guna mengakses sumber ekonomi, dan mengorbankan hak dan kebutuhan orang lain. Itu yang di terapkan di Kalimantan Barat, termasuk tempat pendidikan mereka.

Pada masa ini, dinamika ekonomi yang terus berubah dengan layaknya kebutuhan pendidikan dan kesehatan, maka berbagai aspek kejahatan yang mereka terapkan dengan sangat kotor, cocok pada lingkungan Tionghoa (Bos Gereja St. Yosep Katedral) merupakan hasil dari penciptaan terhadap mereka dalam kehidupan di masyarakat.

Telah dijelaskan pada aspek kesehatan dan pendidikan di Kalimantan, hingga pelosok dengan mengatasnamakan agama Kristen, Islam, dan Katolik, hendaknya menjadi catatan bagi Negara dan dunia medis dan pendidikan untuk dipahami siapa saja orang-orang tersebut dalam hal ini.

Dengan mudah meletakkan berbagai kondisi sosial politik (PDI Perjuangan), mungkin untuk mencari perhatian, dan agar bangga, serta menciptakan konflik di masyarakat, dan tempat pendidikan serta berbagai kebutuhan yang saling mempengaruhi berbagai perangkatan birokrasi dan Negara, tentunya menjadi penting dalam melihat berbagai kepentingan politik, umum, dan keluarga yang dimaksud.

Hal ini, terang sekali dengan berbagai identifikasi dari persoalan yang hendak mereka gunakan, selayaknya mesti menjadi catatan terhadap peran mereka di masyarakat. Berbagai kepentingan mengenai aspek tersebut hingga hilangnya nyawa manusia, merupakan hasil dari penerapan ilmu pengetahuan mana yang digunakan.

Islam dalam hal ini memahami berbagai kebutuhan mereka sebagai manusia, untuk bisa melayani sesama mereka dengan keterbatasan misalnya. Tetapi, dengan aspek kehidupan selayaknya dapat diketahui dengan berbagai karakteristik manusianya itu.

Batak Silaban, Pontianak dengan yang diketahui bahwa berbagai kepentingan sosial, dan konflik yang diciptakan oleh dkk, serta keluarga merupakan hasil dengan ketidaksenangan mereka terhadap saya sendiri. Berbagai persoalan hingga sampai pada market terdekat merupakan hasil dari penciptaannya diluar rumah.

Keburukan yang mereka lakukan jelas, dengan apa yang diajarkan dalam lingkungann rumah, ( Jawa, Batak Marpaung), hal ini jelas dengan berbagai temuan, dan apa yang mereka terapkan yang tidak segan-segan di masyarakat, untuk bisa dipahami bahwa berbagai persoalan itu untuk dapat ditekankan kembali kepada Negara, dan provinsi atas keburukan yang mereka lakukan.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close