Pontianak, dengan berbagai persoalan dari tingkat terkecil seperti perangkat Desa,dan Kota akan tampak berbagai aspek pendidikan politik, moral dan rasa malu mereka terhadap gerakan yang dibuat. Maka, dari itu berbagai kepentingan manusia itu, seperti masyarakat yang membentuk diri mereka bagian dari aspek kolektifitas.
Berbagai bagian dari pendidikan dan kesehatan misalnya, untuk
adanya rasa malu dan perangkat kota dalam melihat gerakan pada diri mereka
serta mempelajari mereka dengan tingkatan sebagai subhuman itu tentunya dapat
dipahami ajaran agama yang mereka gunakan, (Islam), Katolik, Protestan, Budha untuk tidak digunakan sebagai alat
ekonomi politik, dan budaya mereka untuk bisa mendapatkan yang lebih.
Berbeda dengan ajaran umat yang disampaikan pada aspek pendidikan dan kehidupan di masyarakat untuk
dapat mengajar sesuai kebijakan saat ini. Sementara yang mesti diketahui bahwa
jika dekat dengan rumah tetapi tidak dibuka pintu untuk dimaklumi, karena
dengan berbagai konflik di masa lalu untuk diantisipasi, meskipun sudah ada
CCTV di area lingkungan Pontianak RT (003), tentunya.
Dengan adanya, rasa maaf pada diri ini. Maka hendaknya mengerti
dan memahami apa yang ingin dicari yah. Tidak mudah untuk bisa langsung ketemu,
sehingga menggunakan jabatan anda untuk memiliki integritas, dan tidak
semena-mena. Jika terjadi sesuatu itu adalah perbuatan anda, baik itu
direncanakan atau tidak.
Begitu juga dengan lingkungan gereja yang terdekat disini, dengan profesi yang anda dapatkan emban, baik itu dihasilkan darimana, hendaknya memahami adanya rasa malu terhadap masing-masing kelompok.
Dari kesukuan dan agama kalian serta tempat sebelumnya berada, baik itu pendidikan dan kesehatan, seperti orang perusak saja (Orang Batak Silaban & Jawa Marpaung), Serta Orang Melayu, dan Orang dayak diperguruan tinggi, atau di Universitas apa itu.
Dalam kehidupan sehari-hari mereka, dengan profesi yang mereka emban dan kurangnya simpati yang diperoleh mereka, pada aspek itu juga berbagai prilaku dan karakteristik mereka hendaknya dipahami dengan kesombongan, dan kecurangan terhadap dedikasi mereka pada dunia pendidikan dan kesehatan yang diperoleh dari pemerintah kota Pontianak.
Ini jelas, dimana mereka berada dengan persoalan dari perampasan dan kolektifitas saling menjatuhkan, dan mencelakakan orang termasuk saya, dengan demikian berbagai aksi mereka lakukan, yang tidak memiliki standar kesehatan yang baik sesuai pengetahuan mereka.
Negara dalam hal ini bisa melihat selama kepemimpinan 10 tahun di Kalimantan Barat, dan itu hasil dari skenario yang mereka buat selama ini, sebelumnya belum ada CCTV, itupun setelah mereka sudah punya uang, maka gereja pun sepi hingga kini, bagaimana dengan yang tidak punya uang, hasil dari politik seksualitas yang diciptakan oleh PDI Perjuangan, Golkar, dan Demokrat 2008 - 2017.
Jika ada kekerasan makanan yang dilakukan oleh orang-orang Melayu, (Suku) Batak Silaban, Siregar, dan Orang Dayak dan Tionghoa Indonesia yang kemudian diikutsertakan oleh Malau, dan Marpaung silakan disampaikan, agar tidak mencari biaya pengobatan, dan di lingkungan pendidikan baik itu swasta dan pemerintah provinsi, dan kota.
Tetapi, lebih baik agama dapat menjadi pengajaran kepada mereka dikarenakan berbagai hal terkait uang budaya, karena dengan rahmat dan rezeki maka mengabdi pada agama Katolik, dan Kristen, yang sebelumnya Islam.
Konflik itu diciptakan dengan sekelompok orang, agar tidak ada bukti dalam kasus persoalan yang mereka buat di masyarakat, lingkungan sekolah, rumah sakit, dan di lembaga tempat sebelumnya bekerja. Itu perlakukan yang mereka perbuat.
Profesi yang kalian dapatkan menurut saya, itu adalah hasil dari pencarian siapa diri kalian sebelumnya. Politik seksualitas, dengan pendidikan seksualitas yang diajarkan oleh lingkungan rumah terutama orangtua.
Ketimbang menempatkan masing-masing individu dan masa depan seseorang yang dimulai di lingkungan pendidikan Negeri dan swasta di kota Pontianak, dengan penciptaan dan perlakukan buruk yang kalian perbuat.
0 comments