Agama, Pada Kehidupan Konsumsi Masyarakat, Individu Dan Kelompok

3/26/2021

Berbagai pandangan terhadap agama, dapat dipahami dengan jelas mengenai agama dan kehidupan. Ketika suatu kehidupan dalam suatu keluarga terjalin harmonis dan damai, maka hidangan yang layak menjadi santapan rohani menjadi bagian dari aspek kehidupan beragama dalam menjalankan kepastian dan kepercayaan terhadap agama.

Pada masyarakat yang saat ini menjalani kehidupan modern dan tradisional dengan tradisi dan budaya yang dijalankan sebagai simbol terhadap keberadaan agamanya. Maka, berbagai hidangan dalam suatu pemahaman mengenai agama akan tampak dengan aspek kehidupannya antara budaya dan agama.

Kehidupan masyarakat Batak misalnya, akan erat dengan hidangan yang mereka perlakukan dengan aspek apa yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi, baik itu secara kesehatan, dan hidangan kunjungan.

Berbagai hal terkait dengan persoalan ini, akan tampak dengan aspek pemahaman bahwa, budaya Batak dan Tionghoa dengan keyakinan agama yang belum mateng dalam menjalankan ibadahnya berdasarkan hokum Tuhan, akan tampak dengan berbagai konsumsi yang dihindangkan di masyaraka, dirumah, dan tempat lainnya.

Agama, Konsumsi

Keyakinan beragama akan berlangsung ketika berkunjung juga demikian, akan terlepas dari persolaan dampak dari pemahaman agama seseorang, kelompok, dan lainnya. Dalam suatu kehidupan akan memiliki peran yang berbeda dengan aspek kehidupan mereka dalam menjalankan fungsi agama dalam kehidupan mereka.

Tetapi, dalam hal ini ada yang menjalankan agama hanya karena kepentingan ekonomi, budaya, dan lainnya terhadap berbagai profesi yang mereka emban. Yakin dengan demikian, berbagai aspek kehidupan mereka di masyarakat, misalnya dengan konsumsi makanan yang memberikan dampak terhadap aspek budaya mereka, jelas sekali ketika diajak untuk santap makanan.

Seringkali hal ini, menjadi bagian dari aspek kehidupan mereka dalam menjalankan agama yang layak diketahui dengan persoalan dasar dari makanan tersebut, yang tidak lepas dari prilaku masyarakatnya.

Orang Batak Sihombing (Silaban) misalnya, dengan budaya dan agama yang mereka terapkan dengan aspek pendidikan agama yang memang memiliki potensi konflik terhadap agama lainnya, dalam melihat berbagai aspek sejarah hidup, agama, serta pendidikan dan kesehatan mereka akan tampak dengan persoalan dasar dari aspek kehidupan mereka saat ini.

Tidak hanya pada agama Kristen Protestan, Islam dalam hal ini menjadi doktrin,  bagaimana dengan orang Tionghoa yang beragama katolik dan tidak taat pada agamanya. 

Demikian dengan aspek kehidupan yang memang berada pada aspek ekonomi politik, yang diterapkan pada lingkungan keluarga, dan di masyarakat dengan melakukan kekerasan pada makanan, suara akan jelas dengan aspek kehidupan sosial mereka di masyarakat, dan mengereja.

Telah menjadi catatan terhadap aspek potensi sosial di masyarakat mereka dengan dan akan tampak, pada konsumsi mereka yang dapat diketahui memiliki prilaku masyarakatnya yang sesuai dengan kebiadaban mereka dalam menjalankan agama, dan kehidupan mereka di masyarakat.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close