Apa Saja Tantangan dan Bahaya Media Sosial ?
Percepatan transformasi era
digital, sebenarnya telah mengangkat masalah dan situasi tak terduga yang
menantang etos individu dan kolektif kita.
Persoalan yang ada pada “Di
tingkat pribadi, pada masa era digital tentunya akan mengubah persepsi manusia tentang ruang, waktu
dan tubuh, dan di tingkat sosial ekonomi, para pengguna sering dipersempit
sebagai ‘konsumen’, dengan menggerogoti kepentingan pribadi yang terpusat di
tangan beberapa orang.”
Pada dasarnya untuk memahami
peran media digital, akan dipahami dengan berbagai hal terkait dengan Algoritma
yang sekarang mengekstrasi data yang memungkinkan kebiasaan-kebiasaan mental
dan relasional dikendalikan, demi tujuan komersial atau politik, bahkan sering
kali tanpa sepengetahuan kita,” Kutipan jelas Paus Fransiskus.
Peran agama dalam hal ini,
telah disampaikan oleh “Bapa Suci menegaskan bahwa kesenjangan itu telah
menumpulkan pemikiran kritis dan latihan kebebasan secara sadar. “Di dalam
kesenjangan itu beberapa orang terpilih mengetahui segalanya tentang kita,
sementara kita tidak tahu apa-apa tentang mereka.”
Dia juga menyesalkan
ketimpangan yang berkembang pesat dengan pengetahuan dan kekayaan yang menumpuk
di tangan segelintir orang yang berisiko besar bagi masyarakat demokratis.
Apa
Saja Potensi berbagai teknologi baru Saat Ini ?
Untuk bisa diketahui bahwa, bahaya ini tidak boleh mengurangi potensi
besar yang ditawarkan teknologi baru. Dalam terang hal ini, sekadar pelatihan
dalam penggunaan teknologi baru secara benar tidak akan cukup.
Sebagai instrumen atau alat,
teknologi ini tidak “netral”, karena, seperti yang telah kita lihat, mereka
membentuk dunia dan melibatkan hati nurani di tingkat nilai. Upaya pendidikan
yang lebih luas dan alasan kuat perlu dikembangkan untuk mencapai kebaikan
bersama, bahkan ketika tidak ada keuntungan langsung yang terlihat,” .
Selain itu, Paus juga
mengingatkan bahwa ilmu biologi semakin banyak menggunakan perangkat yang
disediakan oleh kecerdasan buatan. Perkembangan ini telah menyebabkan perubahan
besar dalam cara orang untuk memahami dan mengatur makhluk hidup dan ciri khas
hidup manusia.
“Padahal kita diminta untuk terus menjaga
dan mengembangkannya, bukan hanya dalam dimensi biologis konstitutifnya,
melainkan juga dalam aspek biografis yang tak bisa direduksi.
“Permasalahan etis yang
muncul dari cara perangkat baru ini yang dapat mengatur kelahiran dan nasib
individu membutuhkan komitmen baru untuk menjaga kualitas manusia dari sejarah
kita bersama,” lanjut Bapa Suci.
Kemudian Paus juga
menyampaikan bahwa sebagai orang-orang beriman, kita harus membiarkan diri kita
ditantang, sehingga sabda Allah dan tradisi iman kita dapat membantu kita
menafsirkan fenomena dunia kita ini dan mengenali jalan-jalan humanisasi.
Akhirnya, Paus Fransiskus
mengungkapkan penghargaan atas “Panggilan” mereka di akhir lokakarya, dengan
mengatakan bahwa hal itu merupakan “langkah penting dalam arah ini, dengan tiga
koordinat fundamentalnya yang harus dijalani: etika, pendidikan, dan hukum.
Akademi Kepausan untuk Kehidupan, Microsoft, IBM, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dan pemerintah Italia menandatangani “Rome Call for AI Ethics “, adalah sebuah dokumen yang dikembangkan untuk mendukung sebuah pendekatan etis terhadap Kecerdasan Buatan dan meningkatkan rasa tanggung jawab di antara organisasi, pemerintah, dan lembaga dengan tujuan untuk menciptakan masa depan di mana inovasi digital dan kemajuan teknologi melayani kejeniusan dan kreativitas manusia, bukan secara pelan-pelan menjadi pengganti mereka.
Pandangan
Agama, Terkait Dengan Ideologi
Berbagai pandangan agama, terkait dengan
aspek budaya dan agama yang menjadi pesan penting terhadap kita sebagai
manusia, untuk bisa menjadi peran dan berhubungan social bagi kita semua, hal
ini akan tampak dengan aspek social, budaya dan agama dengan melihat berbagai
persoalan social di masyarakat.
Sementara, ekonomi yang meletakkan
berbagai aspek kepentingan ekonomi politik, menjadi gagasan penting dalam
melihat dan menjadi pesan yang baik terhadap upaya manusia dalam melihat
berbagai kondisi yang berada pada dinamika budaya saat ini.
Kali ini, berbagai aspek budaya yang
meletakkan berbagai pemahaman social yang berbeda dengan aspek kebutuhan social
yang berbeda pandangan terhadap pemahaman secara berbeda dengan situasi
masyarakat saat ini, terutama mengenai pandangan politik.
0 comments