Berbagai aspek dan suatu nilai dari budaya akan berdampak pada pembentukan manusia dengan konsep pembangunan yang dibuat berdasarkan pendekatan budaya dan agama. Maka, dalam hal ini berbagai pengaruh terhadap aspek sosial mereka di masyarakat, sangat menyakini berbagai dinamika kehidupan budaya secara lanjut dengan potensi konflik yang terjadi.
Konflik akan saling mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sosial
budaya yang melekat pada dinamika agama yang terus dinamis memiliki pandangan
terhadap apa yang dipahami dengan gagasan mengenai peran agama.
Agama dalam hal ini memberikan ruang terhadap aspek sosial di
masyarakat, dengan menurunkan berbagai potensi depresi yang terjadi dalam suatu
persoalan yang terjadi dalam suatu Negara. Sedangkan konsep depresi yang
diterapkan di Indonesia akan menjadi bagian dari hilangnya sistem ekonomi yang
diterapkan dengan menggunakan uang untuk memiliki kebertahanan mereka dalam
kehidupan, profesi, dan masa depan.
Sedangkan yang dalam hal ini tidak pro pada Negara, dan aspek politik
yang dibuat oleh PDI Perjuangan dan Golkar, melakukannya aspek seksualitas
melalui uang, dan dengan meniadakan pekerjaan, sesuai bidangnya.
Sehingga untuk melakukan asimilasi budaya yang dilakukan oleh
kebiadaban orang-orang Batak Silaban, (Sihombing), Jawa (Marpaung) (Siregar), Orang Melayu pada lingkungan
pendidikan Negeri dan swasta, dengan mengunakan konflik yang mereka buat di masyarakat,
untuk menutupi perbuatan buruk mereka, dalam suatu Negara, wilayah Indonesia
dan tempat lainnya.
Kebiadaban mereka kemudian dilanjutkan dengan aspek hak sumber
dasar seperti pangan, papan dan sandang, dengan demikan jelas sekali apa yang
dibuat oleh Arizona (Orang Dayak, Jawa) Seksualitas pada Univesitas Tanjung Pura yang menampung
orang biadab, dan skenario itu dengan aspek konflik politik mereka dengan demikian akan jelas
apa yang mereka perbuat dalam lingkungan Desa, kota, dan kampus.
Temuan itu akan jelas, dengan gagasan partai dan yang mereka
terapkan dengan kader-kadernya yang memang memiliki moral yang buruk di
masyarakat. Baik itu dilingkungan gereja, pendidikan dan kesehatan. Temuan itu memang
mengarah pada sekelompok pemuda katolik, yang demikian berbeda pandangan dan
gagasan.
Konflik yang dimulai dari perkataan kotor yang di cetus oleh Orang Jawa (Marpaung), siapakah mereka? tetapi bagaimana dengan konsep ekonomi yang mereka dapatkan dalam hal ini, jika tidak senang pada aspek politik di Jawa, tidak berkenan pada teknologi luar negeri maka ciptakan sendiri, jangan hanya bisa mengkonsumtif saja.
Tentunya jangan menciptakan konflik dimana-mana ditempat anda tinggal, dan ditempat pekerjaan, pendidikan dan kesehatan. Bagi konsep Ke Tuhanan bagaimana anda berperan dalam hal ini, dengan penciptaan manusia yang di banggakan pada lingkungan agama, pendidikan dan kesehatan.
Seringkali untuk menjauhkan diri dari persoalan kesehatan dan pendidikan yang didapatkan suatu Negara, apa sudah layak dengan yang di dapatkan di berbagai Negara, terutama uang anda, sesuai tidak, perlakukan kalian bagi orang Asing di Indonesia. Apakah hukum di Indonesia, akan berlangsung, menutupi kebiadaban mereka ?. Dari Persoalan itu, maka tidak layak dalam menangani persoalan kesehatan dan pendidikan untuk segera mundur dari profesinya.
0 comments