Pada masa yang berlangsung saat ini, telah diketahui 2011-2013 memahami aktivitas para aktivis lingkungan dengan sangat baik.
Dengan adanya berbagai persoalan terhadap lingkungan dan bencana yang diciptakan oleh pemilik modal, maka dapat diketahui juga bagaimana pekerjaan mereka tidak mencerminkan bahwa mereka mendedikasikan mereka terhadap persoalan lingkungan, bencana, dan ekologi.
Hal ini dapat diketahui melalui rumah dikediamaan mereka, yang
hendak diketahui sebagai dinamika budaya
mereka saat ini. Bahan baku yang diperoleh dari hasil hutan, dan bumi di
berbagai wilayah seperti Jawa dan Kalimantan.
Berbagai hal terkait dengan aspek itu juga, maka penjelasan
mengenai sistem budaya yang diterapkan melalui berbagai dinamika politik dan
politikus yang saat ini telah menjadi perhatian terhadap kesehatan lingkungan
disekitar hutan.
Suatu catatan ketika berada dilingkungan mereka, yang hendaknya
menjadi bagian dari aspek perolehan dari dinamika masyarakat yang berbeda
dengan konsep dan konsep, terutama para ahli yang terlibat dalam gagasan itu
juga jalan dari aspek budaya mereka sendiri.
Ketika dipahami dengan baik, akan berbeda dengan sangat baik ketika memahami bagaimana sistem mereka bekerja, untuk organisasi masyarakat sipil, dimana terhadap pertentangan terhadap berbagai konsep yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia, dan pemda. Maka, dari itu berbagai aspek dan peran yang mereka kerjakan akan sangat dipahami dengan baik tanpa terkecuali hasil dari laporan itu.
Bagaimana
mereka memahami kondisi masyarakat saat ini, yang memang berada pada kondisi
masyarakat saat ini. Biasanya yang menjadi laporan itu tidak baik, mereka yang
membuatnya dengan sangat memanipulasi data yang di laporkan. Hal ini dapat
ditemukan dari bagaimana mereka tinggal.
Dari hasil pekerjaan mereka di Kalimantan, Secara khusus di
Kalimantan Barat telah jelas bagaimaan konsen mereka pada aspek lingkungan,
budaya masyarakat adat dan lainnya. Hal ini menjadi penting terhadap aspek
kebiasaan mereka dengan cara mereka berpikir dengan baik dari hasil perusakan
bencana ekologis.
0 comments