Di Amerika Serikat akan berbeda dengan aspek politik yang diterapkan dengan adanya kalender Islam, dengan membebaskan Islam untuk tidak makan anggur, dan babi, sedangkan di Singapura telah jelas lab babi telah dikembangkan dengan baik, berdasarkan laboratorium yang telah teruji.
Kebiadaban mereka, dengan mendirikan gereja katolik di gereja
Katolik, MRPD dan Katedral jelas dengan penerapan hukum emas yang disampaikan
saat ini. Jelas akan diketahui bahwa tidak ada keterlibatan saya dalam desain
pembangunan gereja itu, pada tahun 2010an hingga selesai berdiri, Hal ini
tentunya ketidaksenangan atas partai politik dan kader itu sendiri PDI
Perjuangan di Kalimantan Barat.
Jika dipahami dalam hal ini, maka jelas dengan kebiadabannya
terhadap aspek politik disampaikan dalam dinamika politik yang berlangsung.
Akan tampak dengan kebiadaban mereka selama menjalankan politik kotor di
Kalimantan Barat, hal ini tentunta dipisahkan dalam aspek politik dan ilmu
politik.
Meskipun dengan kebiadaban kader partai itu orang Dayak dan Orang Tionghoa (gereja babtisan), jelas
sekali bagaimana hak politik mereka dalam suatu Negara. Maka, akan jelas sekali
bagaimana proses pendidikan politik untuk dijelaskan dalam hal ini berperan
dalam aspek persoalan manusia itu.
Adanya mereka selama ini, akan tampak dengan kejelasan dengan
sikap yang dirumuskan, bahwa berbeda dengan
di Kalimantan, Barat Indonesia. Hal ini berlaku pada abad ke 17 pada umat
muslim, tiada terkecuali di Indonesia.
Jelas sekali hal ini meniru politik di Amerika Serikat, tidak ada kreatif sama sekali di Kalimantan Barat politik yang diterapkan. Bahkan, dengan kehidupan ganda yang diperankan dengan lancing, umar Kristen dan Islam dengan surat batisan dan doktrin.
Yang dibuat untuk memasuki gereja, dan melindungi diri pada
kemajuan umatnya, terhadap aspek perlakuan dibuat Orang Dayak (Katolik itu) mungkin, semena-mena (2009, hingga selesai jabatan menjadi gubernur Kalimantan Barat).
Apa dengan demikan, iman katolik sudah tidak bisa memahami aspek
pembanguna apa yang disampaikan dengan lancing
saat ini. Berbagai Negara, akan paham bagaimana kepemimpinan mereka saat ini,
dengan halnya memiliki peran terhadap aspek penipuan, politik Orang Batak,
Sihombing & Gubernur di Kalimantan Barat dan DKI Jakarta (Kristen & Islam, Arab), berdasarkan kesukuan dalam kitab
gereja.
Dengan adanya etika dan rasa malu yang tinggi, hendaknya menjadi
catatan terhadap Negara, dan kaum suku tersebut selama bermukim di Kalimantan
Barat, dan DKI Jakarta, agar menjaga catatan sejarah, dan babtisan berdasarkan
nilai-nilai.
Dari hasil kebiadaban itu, maka jelas kaum Protestan dan Katolik, serta Islam dianggap menjadi biang atas persoalan pembakaran dan kekerasan yang berlangsung di Kalimantan Barat hal ini jelas dengan adanya sikap ingin dipahami, tetapi iri dalam sikap politik yang terletak pada akses sumber ekonomi, politik, dan peribadahan.
Hal ini terjadi di Pontianak, 2017, dengan
keterlibatan ormas Pemuda Pancasila, konflik bercampur disitu setidaknya tidak ada konflik sipil politik di masyarakat, setidaknya tidak dihadirkan, dan memahani batasan-batasan dari berbagai persoalan politik diciptakan oleh mereka.
Hal ini jelas dengan para penghasut yang berada pada Orang Batak
Aritonang, Jawa, dan Dayak di Kalimantan Barat, dengan sikap politik itu
muncul berbagai pendapat yang dapat dijelaskan pada sistem politik lokal di
Indonesia ( agama Katolik, Kristen dan Islam, Indonesia).
Atas kebiadaban itu, maka jelas bagaimana kaum Kristen bekerja di gereja Katolik berdasarkan aturan emas, tentunya dikhwatirkan adanya pelanggaran iman dan babtis mereka berdasarkan hukum agama.
Dengan mengklaim pembangunan, dengan model pancasila akan jelas
tampak rasa berbeda dengan keimanan penyebaran agama Kristen dan Islam sebelumnya di berbagai Negara, yang diterapkan pada aturan emas di Amerika Serikat, seperti
mimpi diwaktu siang. Gagasan dan pandangan berbeda saat ini, hal ini jelas dengan apa politik itu berubah berdasarkan cacatan politik suatu Negara saat ini.
0 comments