Kebudayaan Masyarakat Jawa, Ketika Berposisi Ekonomi, dan Jasa

5/07/2021

Budaya masyarakat yang begitu beragam akan muncul dengan berbagai tindakan terhadap aspek manusianya ketika bekerja. Hal ini bisa disampaikan bahwa berbagai karakter, hingga tangan menunjuk menjadi bagian dari posisi mereka sebagai orang jawa saat ini.

Akan berbeda dengan budaya lainnya, dengan menggunakan jempol terhadap penunjukan tangan dengan siapa saja, baik itu dengan bawahan, atasan dan lainnya. Hal ini menjadi penting untuk dipelajari bagaimana kebudayaan Jawa (orang) yang bersikap seperti itu.

Suatu pengalaman menarik, dengan orang asimilasi budaya Orang Batak (Malau, Yogyakarta) jelas sekali bagaimana mereka bekerja, dengan kedikdayaan dan posisi mereka saat ini. Hal ini jelas dengan prilaku pekerjaan mereka.

Jika malau itu telah berada pada pembuatan posisi konflik di Indonesia, dan di Kalimantan Barat. Hal ini jelas temuan dengan Orang Siregar, Sihombing ( Tionghoa, berasimilasi budaya), dengan keberadaan mereka di Kalimantan Barat. Siapakah mereka ? jelas mereka bekerja dengan hasil yang diterima dari Negara saat ini (Indonesia)

Berbagai paham pembangunan kolonial menjadi bagian dari pemahaman budaya Barat terhadap aspek ekonomi politik yang mereka terima. Hal ini dengan berbagai kebudayaan Timur yang masuk, menjadi penting terhadap asal keberadaan mereka sebagai manusia.

Konflik yang diciptakan mereka, tentunya akan berdampak pada aspek pendidikan dan kesehatan dengan catatan kepentingan politik partai. Maka, dari itu jika berkenan tidak patuh jelas bagaimana mereka menciptakan konflik di wilayah Indonesia, Kalimantan Barat serta diberbagai Negara.

Jelasnya, maka muncul akan keberadaan mereka dengan bernaung dan berlindung dibalik agama Katolik, Kristen dan Islam. Sebuah catatan dalam suatu perkampungan, yang hendaknya menjadi penting dengan kebudayaan yang mereka ciptakan saat ini.

Indikasi ini, menjadi penting terhadap keberadaan mereka, dimulai dari tingkar RT, bagaimana mereka menciptakan konflik dari orang tua, hingga ke anak-anaknya (Sihombing, Pontianak Kalimantan Barat). 

Telah jelas dengan prilaku mereka, sebagai agama Kristen, bagaimana tokoh agam melihat hal ini, dan Orang Jawa (Islam), dan Orang Dayak, Partai Kader PDI Perjuangan, Kalimantan Barat. Apakah hal ini menjadi dukungan terhadap departemen RI dalam hal ini.

Perubahan itu muncul, dengan adanya kepentingan politik dalam Negeri di Indonesia, sehingga dengan berbagai hal terkait itu jelas akan keberadan dan kebiadaban mereka ketika beragama.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close