Kebudayaan sosial, akan berdampak pada sistem sosial di masyarakat ketika interaksi berlangsung. Hal ini jelas dengan bebagai metode keseahatan yang dibuat guna menjaga jarak, saat ini berlangsung di masyarakat sesuai dengan kebijakan yang direncanakan.
Berbagai hal terkait dengan hal itu juga, maka jelas akan berada
pada kesehatan dan budaya masyarakat saat ini yang memiliki peluang terhadap
kondisi kesehatan mereka saat ini. Maka, dari itu berbagai hal terkait dengan
sistem budaya yang memiliki daya tahan pada kondisi saat ini, terutama pada
ekonomi rumah tangga.
Global etnik, menjadi persaingan atas berbagai keadaan sosial
budaya di masyarakat, memiliki peran yang berdaya saing untuk memahami budaya
satu sama lain. Kebudayaan Tionghoa, di kenal dengan perbedaan yang diajarkan
sebelum migrasi muncul, hal ini jelas kondisi masyarakat yang memiliki pengaruh
terhadap kebijakan dilangsungkan.
Maka dari itu, berbagai hal terkait dengan hal itu juga, bagaimana
mereka begitu membentuk suatu kebudayaan dengan contoh dari kebudayaan lainnya seperti Jawa, Batak,
dan Daya, dengan kepentingan ekonomi politik diterapkan dengan apa yang
dihasilkan amat jelas dalam hal ini.
Berbagai hal itu, muncul suatu kejijikan misalnya terhadap mereka pada
etniks secara global, hal ini tidak bisa dielakan ketika berbagai agama dan
etniks, memiliki peran terhadap kondisi masyarakatnya. Berbagai perbedaan dan ragam itu
juga, berbagai persoalan budaya muncul dengan kondisi yang memprihatinkan misalnya, ditengah konspirasi politik ( Indonesia).
Tanggapan terhadap bencana akan tampak pada masing-masing
kebudayaan dibuat maka dari itu berbagai
hal terkait itu bagaimana mereka memperoleh ekonomi politik selama pandemi.
Kejijikan itu berlangsung dengan suatu keputusan terhadap masing-masing etnik.
Konsumsi makanan menjadi pendisplinan terhadap adanya perubahan
global yang berkaitan dengan karakter bangsa, hal ini jelas dengan berbagai
kebiadaban manusia yang dibentuk dari asal sebelumnya, maka akan jelas
bagaimana peran mereka di masyarakat,
Dan apa saja yang mereka lakukan untuk mengkambing hitamkan orang
Tionghoa, hal ini jelas di lakukan oleh masyarakat Batak, Jawa, dan Daya serta
Melayu di Kalimantan Barat, dan DKI Jakarta, serta hal ini menjadi penting
dipahami pada tengah politik seksualitas yang mereka terapkan di Indonesia.
Berpikir mereka baik, itu tentunya tidak semua, ada orangnya? terutama pada apa yang
mereka hasilkan dalam sistem ekonomi yang mereka terima. Berbagai hal itu juga,
muncul sebuah gagasan terhadap dinamika budaya yang tercipta, ditengah pandemi berlangsung
akan pas untuk di terapkan dengan menjaga jarak (Mei 2021), cuci tangan menjadi
pengalaman terhadap ajaran agama yang berbeda saat ini misalnya (Islam, Arab), dapat menjadi contoh.
Suatu pertemuan yang baik, ketika memahami budaya mereka
diberbagai bidang, baik itu sosial, ekonomi, politik penting di ketahui dengan
baik, bagaimana perlakukan mereka terhadap sistem ekonomi di masyarakat, serta
bagaimana pengetahuan, ekonomi dan politik digunakan sebagai penyehat dan
tidaknya menjadi masing sangat dibawah standar Negara maju.
0 comments