Food, dan Kehidupan Sosial Orang Tionghoa

7/17/2021

Pada suatu masa yang menempatkan kehidupan sosial, masyarakat Tionghoa, pada konsep kehidupan beragama. Telah menampatkan berbagai istilah pada pola konsumsi yang mereka terima selama mereka hidup bermasyarakat dan dilingkungan. 

Hal ini, dimulai dari perkataan yang menjadi suatu nilai terhadap karakteristik mereka, kelas sosial tidak menempatkan diri dan prilaku mereka dengan baik, berdasarkan ajaran agama, dan kehidupan sosial, baik dalam suatu perkataan dan tindakan mereka (ekonomi seksualitas, kehidupan dengan perkataan kotor menjadi perjalanan budaya sosial pada karakteristik manusia, 2021 karakteristik orang Tionghoa, 2000).

Dari apa yang dikatakan, dengan firman Tuhan dan tidaknya hidup mereka merupakan salah satu konsep kehidupan mereka dalam berkeluarga. Hal ini, tentunya dimulai dari lingkungan keluarga yang tidak berbeda jauh pada masyarakat orang Batak, 2011 (kelas sosial, Pontianak, Indonesia).

Berbagai konflik sosial yang mereka lakukan, dipahami dengan aspek budaya yang mereka lakukan, dan juga pada Orang Tionghoa ketika berbahasa, dan kehidupan sehari-hari. Hal ini jelas bagaimana mereka hidup dan beragama sesuai dengan aspek sosial budaya di masyarakat.

Yang menjadi relevan bahwa agama, tidak melekatkan kehidupan mereka terhadap perkataan mereka, hal ini jelas bagaimana mereka hidup. Mereka, hidup diketahui jelas bagaimana berada dengan berlindung pada kehidupan agama di masyarakat.

Dengan kondisi seperti itu maka, jelas bagaimana perjalanan budaya dan  kehidupan mereka dipahami dengan budaya, sosial, dan agama yang menjelaskan berbagai hal terkait dinamika sosial mereka selama perubahan lingkungan tersebut terjadi.

Pada suatu kondisi akan sangat jelas bagaimana hal itu dijadikan tempat untuk mereka menciptakan konflik dan menjadi catatan yang jelas bagaimana mereka hidup pada lingkungan sosial dan budaya, hendaknya dipahami dengan baik, dengan Bahasa yang mereka gunakan.


0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close