Konsep Keluarga, Kehidupan, Agama Protestan - Islam

7/14/2021

Pengalaman rohani, menjadi penting terhadap  berbagai sistem pemahaman mengenai iman, baik dari hati dan pikiran yang memang berada pada kondisi di masyarakat. Akan diketahui dengan baik, bagaimana proses kehidupan dan agama melekatkan pada karakteristik manusia, pekerjaan manusia, serta menjadi bagaimana pembangunan dalam iman terhadap keluarga tumbuh.

Dengan adanya, berbagai aspek kehidupan di masyarakat, akan tampak bagaimana pekerjaan yang melekat pada dinamika sosial budaya, akan memiliki makna terhadap sistem budaya dalam hal ini, suatu pandangan kehidupan agama saat ini.

Akan diketahui, pada konsep keluarga dan gereja, (Jawa, Marpaung (Perannya Seksualitas), Sihombing (Silaban), dan Flores Kristen Protestan dan Islam (Indonesia), dan Tionghoa Pontianak, Indonesia) dipahami bagaimana kehidupan di masyarakat untuk pertumbuhan suatu pembangunan layak dipahami, mengalami Reformasi pada abad 16. 

Perlakukan sekualitas dan pengusiran mereka terhadap orang Tionghoa, di duga pada konsep keluarga, serta berbagai hal terkait makan dan minum misalnya, serta kesehatan dan pendidikan. Tampak, dengan kebrutalan mereka terhadap suatu hubungan interaksi publik, dan privasi, begitu kasar (Batak-Jawa).

Bagaimana mereka mendapatkan perolehan hasil ekonomi, sosial, dan budaya mereka sebagai refleksi terhadap kehidupan yang dijalani, baik itu agama Kristen Protestan -Islam (Indonesia), terlebih dalam hal ini, paham bagaimana tokoh agama Katolik. 

Pada tahun 12 Juli 2021 dan umat mesti saling menyerang, seiman Ideologi Pancasila, saat ini yang dapat diketahui adalah simbol gereja yang hilang adalah air kudus sejak peresmian gereja yang baru saat ini, yang meluluh untuk didengar dengan konsep ayat suci, seperti jika rumah mu tidak menerima maka keluarlah.

Konsep keluarga sangat berbeda, dan ketidaksenangan, konflik, serta ketidakpuasan terhadap status mereka, dan ekonomi menjadi kaitan terhadap apa yang menjadi suatu permintaan untuk didengar, dengan model pemanfaatan, misalnya (jual saja tanahnya, untuk memahami persoalan suku orang, pendatang itu Flores Kristen Protestan).

Kehidupan yang ingin bersaing dengan kelas sosial lainnya, tampak pada sebuah ambisi, dan keinginan untuk didengar dalam hal ini terkait dengan sistem kota, jelas bagaimana mereka merespon dalam hal ini dengan berbagai pandangan kehidupan pada alkitab.

Berbagai hal yang melibatkan berbagai dinamika budaya, dari tutur kata akan tampak bagaimana mereka bersikap, memahami hal ini jelas bagaimana dengan Ideology Pancasila yang penting sebagai kajian terhadap suatu agama dalam relefansi terhadap ekonomi misalnya, tampak bagaimana seksualitas menjadi dasar dari dinamika penerapan mereka untuk bertahan dalam lingkungan saat ini.

Dengan demikian, berbagai hal terkait dengan kepercayaan yang menjadi dasar dari suatu pengalaman rohani menjadi penting untuk menyadari betapa penting setiap pekerjaan, dan dasar dari suatu nilai agama akan berbeda dengan potensi saat ini.

Pada dunia Barat, kondisi pada konsep keluarga dalam agama, dengan persoalan ekonomi politik (misalnya dengan tidak ada interaksi ekonomi, sosial, budaya, dan agama, di Indonesia. 

Maka kebijakan yang dibuat hendaknya dipahami dengan sangat baik, bahwa kebijakan seksualitas di berbagai Negara Bagian seperti Amerika Serikat telah menjadi dasar dari rakyatnya, maka kebijakan seperti LGBT, dan DNA menjadi penting dalam hal ini.

Pada kebudayaan Batak, akan sangat lekat bagaimana mereka hidup dimasyarakat, keluarga, dan gereja, pada iman mereka terhadap suatu kehidupan yang diketahui dimulai dari pemikiran mereka mengenai konsep agama (2011-2021). Pada konsep keluarga, hendaknya dipahami adanya hubungan mengenai tujuan  dari dasar suatu aspek kehidupan dan keharmonisan.

Benda-benda, materialistic misalnya menjadi simbol terhadap adanya perjalanan rohani, dengan penyelamatan akan kehidupan yang baik, dan suatu pemahaman mengenai agama, dan kehidupan, merupakan salah satu dasar terhadap aspek budaya dan agama.

Kehidupan itu akan muncul dengan baik, serta berbagai hal terkait dengan ketaatan, dan kepatuhan setiap injil terkadang dipelajari untuk menjadi konsep Ekonomi, Budaya, Agama, dan pendidikan, dan kesehatan, Indonesia. 

Tidak baik, bagaimana mereka menerapkan sistem ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan, dengan yang bersekutu sama pada pandangan politik, pada pembangunan manusia dalam hal ini kesukuan, takjub memahaminya.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close