Sistem Ekonomi, Budaya Tionghoa - Batak - Dayak

7/27/2021

Mempelajari budaya di Kalimantan Barat, sungguh menjadi pembahasan tersendiri dengan orang-orang mereka terhadap kebudayaan yang mereka terapkan. Bagaimana, ketika Batak dan Tionghoa memajukan ekonomi budaya pada aspek itu, tentunya mereka dapat dipahami dengan ekonomi yang diterapkan berdasarkan konsep Pancasila (Indonesia).

Sementara, apa yang dibuat dengan istilah dari aspek kehidupan sosial budaya Batak  - Tionghoa  terhadap dinamika politik yang terapkan, untuk mendapatkan kehidupan nomaden misalnya. 

Ketika mereka hidup pada pendekatan profesi kesehatan dan pendidikan, maka mereka akan beralih pada aspek seksualitas pada tubuh mereka, Batak menjadi senjata mereka yang berganti pada masa kolonial Belanda.

Membaca berbagai aspek kehidupan sosial budaya mereka tidak lepas bagaimana sistem ekonomi dan budaya menempatkan mereka pada aspek agama. Menjadi temuan menarik, ketika beranjak dewasa mereka hidup dengan agama mereka masing-masing seperti Katolik - Protestan – Islam.

Ketika perubahan masa, dan ekonomi berlanjut berdasarkan belaskasih maka akan lekat dengan mereka pada konsep agama, yang menempatkan mereka hidup pada ekonomi budaya mereka saat ini, Marpaung (Jawa). Dugaannya adalah, guna menjadi pembelajaran sebagai ajaran mereka berdasarkan kitab, untuk patuh pada kedua orang tua mereka misalnya.

Sementara, itu berbagai hal terkait dengan hal tersebut itu maka jelas bagaimana mereka hidup dan tinggal berdasarkan kebudayaan mereka sebagai jalan dari aspek kehidupan budaya dan ekonomi. Dapat jelaskan bahwa kesadaran diri, kelompok, pada kelas sosial, budaya dan agama, menempatkan mereka untuk menyadari apa yang menjadi konflik ekonomi sosial dalam hal ini.

Membaca berbagai aspek itu juga maka dapat diterapkan berbagai sumber ekonomi, maka tidak lepas dari ketidaksenangan juga pada orang Tionghoa atas jabatan Negara, ekonomi yang mereka terima, hingga mencapai aspek kehidupan sosial atau disebut dengan kesejahteraan sosial. Pada agama, memang Katolik dan Kristen mengenai kesejahteraan sosial tidak baik juga.

Hal seperti itu memang tidak lepas dari persoalan kepercayaan, budaya dan mata pencaharian yang memang berasal dari sumber ketaatan, kehidupan dan berbudaya. Hal ini jelas bagaimana prilaku dan karakteristik masyarakat akan menempatkan mereka terhadap pendidikan budaya sebagai model bagi masyarakat saat ini.

Budaya yang unggul akan menjaga sumber daya manusia sebagai jalan yang baik terhadap model kehidupan mereka di masyarakat, karena pola dalam hal ini dapat dijelaskan dengan pengetahuan apa yang dapat diterima mereka misalnya.

Pada masa ini, logika dan akal sehat dalam menempatkan aspek kehidupan kesehatan perlu dipahami dengan baik, Ada unsur kesengajaan, rasa tidak memiliki malu, hingga kesadaran dan akal sehat hilang terhadap budaya suku di Indonesia, Batak terutama.

Untuk meraih apa yang dicapai, maka jelas kitab suci (agama dan filsafat) menjadi bagian dari kehidupan mereka dalam aspek kehidupan sosial, konflik kepatuhan mereka selama hidup, Pontianak, Indonesia 2021. 

Memang ketidasopanan bekerja, pada orang Tionghoa, Pribumi tampak diberbagai aktivitas yang mereka lakukan hingga saat ini. Bagimana mereka hidup dan tinggal, atau terdapat berbagai hal terkait dengan politik persaingan global, antar budaya.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close