Mempelajari sistem budaya politik masyarakat Kota Pontianak, akan sangat baik dengan berbagai potensi dari sistem sosial mereka yang berada pada kondisi hubungan sosial yang berada keterkaitan mereka terhadap ekonomi politik diterapkan hingga saat ini.
Ekonomi Tionghoa dalam hal ini, akan sangat erat dengan aspek
kepentingan budaya mereka yang berbeda agama. Misalnya budaya Tionghoa yang
bukan non kristiani, akan paham dengan budaya Batak yang memiliki ciri khas
mengenai budaya “makan orang”.
Dengan membaca berbagai sistem ekonomi politik mereka, guna
bertahan dalam kehidupan sosial, dan kebijakan maka sangat dipahami dengan
aspek kehidupan sosial dimasyarakat. Salah satu aspek dari kehidupan budaya
Batak akan lekat dengan cara dan prilaku kehidupan mereka terhadap konflik yang
dibuat oleh mereka.
Tidak heran jika, manusia itu hidup berpindah-pindah sesuai dengan
penugasaannya. Bagaimana mereka tinggal dan hidup dalam sistem ekonomi budaya
mereka terapkan. Dalam hal ini jelas dengan berbagai hal terkait dengan sistem
sosial budaya, masing-masing politik.
Budaya malu, mengarjakan masyarakat kelompok, organisasi, serta
lainnya sebagai identitas diri mereka terhadap kemajuan inovasi, dan siapa diri
mereka, dan mengapa mereka berada pada kondisi seperti itu. Ketidakjujuran
dalam bekerja tampak pada masyarakat Batak, dan menciptakan konflik sosial,
serta membuat berdasarkan ilmu kesehatan, Dayak.
Berbagai dugaan dan kemungkinan yang dibuat karena adanya
kepentingan politik ekonomi, dan budaya yang hendak dipahami karena persaingan
yang tidak baik dalam kehidupan mereka Batak Sihombing, dan Siregar, Tionghoa Pontianak,
Kalimantan Barat.
Ilmu pengetahuan yang mereka gunakan hendaknya menjadi baik,
ketika berbagai akses ekonomi politik yang mereka perbuat, karena dengan
istilah bukan siapa-siapa maka mereka berkoalisi. Untuk mengetahui hal itu
jelas bagaimana ketidakmampuan para orangtua terhadap persaingan global.
Kemajuan pengetahuan semakin cerdas mereka senang berbuat ulah,
fitnah, dan membuat konflik sosial di masyarakat, bagaimana mereka menerapkan
hal itu, jelas dengan berbagai dugaan yang hendak diperiksa pada kondisi sosial
budaya ekonomi mereka.
0 comments