Industri Kontainer, Ambisi Pembangunan Kalimantan

8/24/2021

Kira-kira jika barang semua mandet, terutama industry container dijadikan tempat tinggal atau rumah itu amat menarik. Tepatnya digunakan sebagai jalan kehidupan para awak kapal yang ada, sehingga dalam hal ini rasa malu dan budaya malu mesti menjadi capaian dalam setiap pembangunan.

Memang, dana nya mana ? kalau untuk pembangunan Ibu kota di Kalimantan, haus untuk maka uang dollar yang ada di Jakarta itu, perusahaan swasta, asing dan lainnya yang memang dibutuhkan berbagai keputusan yang besar.

Tidak ada paku, maka palu juga gak ada. Tetapi perlu diperhatikan dengan daya itu, memang berada pada konspirasi politik yang tinggi terhadap kebutuhan individu, kelompok, dan lainnya. Uangnya darimana? Kok ngotot banget yah. Itu tu kader PDI Perjuangan itu yang memang memiliki karakteristik yang tidak patut dicontoh bagi generasi selanjutnya.

Ketika dipahami dengan demikian, maka tuntunlah ilmu hingga ke negeri Tiongkok, kiranya Indonesia masih menyediakan tempat yang baik bagi pendidikan saat ini 2009 - 2021. Tanpa kepentingan politik, ambisi, dan lainnya terhadap ekonomi, budaya dan agama.

Jelas bagaimana jika untuk menulis berbagai hal terkait dengan ekonomi Indonesia, secara Nasional. Tetapi, jika di ketahui bahwa berbagai persoalan ekonomi, sosial di masyarakat terutama pada dampak saat ini lekat sekali dengan kepentingan individu yang jelas dengan penghasilan yang ada di masyarakat kota.

Dengan demikian, berbagai kebutuhan dunia bisnis teruatam industry kontainer akan lekat dengan aspek kemajuan saat ini, misalnya mereka menggunakan bangunan rumah, dan ruko pada model kontainer di Pontianak sudah ada, memang saat ini lagi krisis, terutama pelabuhan Internasional.

Ketika dibaca berbagai komentar yang terlihat maka, jelas bagaimana aspek kepentingan ekonomi politik terhadap pembangunan memang berada pada kondisi memprihatinkan, bagaimana cara memimpin pelabuhan yang ada di berbagai wilayah misalnya di Indonesia.

Hal ini jelas bagaimana sistem bekerja, sesuai dengan aspek kehidupan sosial budaya di masyarakat, layaknya kebutuhan perdagangan. Jika pada tahun sebelumnya, semen untuk rumah masih bisa digunakan maka jelas bagaimana aktivitas di wilayah Jawa terhadap bencana yang terus di gunakan untuk kebutuhan sandang, pangan dan papan.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close