Ragam budaya di Kalimantan, tentunya menjadi pembelajaran kehidupan sosial saya selama di Pontianak. Tentunya dengan orang-orang yang memiliki pengalaman terhadap budaya masing-masing etnik, yang meliputi etnik Tionghoa, Melayu, Jawa, Bugis, Batak, dan lainnya seperti Flores.
Berbagai keberagamaan etnik itu juga, yang telah menjadi
pembahasan terhadap perbedaan di masyarakat, konflik sosial, seksualitas,
sistem politik memang menjadi bagian dari pengorganisasian terhadap aspek
budaya sosial di masyarakat yang kelak menjadi dasar dari berbagai akses
kehidupan sosial saat ini.
Maka, dari itu berbagai aspek kehidupan sosial berbagai hal
terkait dengan aspek kehidupan sosial dengan baik, akan dipahami dengan
layaknnya berperan dalam kehidupan budaya sosial yang meliputi unsur kebudayaan
Nasional secara khusus di Pontianak.
Kehidupan budaya akan dengan layak dipahami dengan aspek moralitas
masing-masing etnik. Hal ini dipelajari dengan baik bagaimana aspek kehidupan
sosial mempelajari hubungan sosial yang lekat pada kebudayaan lokal.
Berbagai kehidupan budaya akan lekat pada aspek kehidupan sosial
di masyarakat, dengan masing-masing kekuasaan pada aspek pendidikan, biasanya
pada orang-orang yang tidak menyenangi berbagai aspek kehidupan sosial budaya.
Karakteristik itu memang berada pada masyarakat minoritas, dan
mayoritas berbeda pada suatu keputusaan yang lekat pada dinamika kehidupan
sosial budaya mereka saat ini. Maka, dari itu berbagai kepentingan partai
politik, tentunya mengarah pada sistem organisasi yang berada pada kondisi
ekonomi yang memprihatinkan.
Ketika hal ini berada pada suatu hubungan sosial akan lekat pada
sistem budaya yang berada pada kondisi hubungan sosial yang lekat pada hubungan
masyarakat, yang hingga saat ini berada pada aspek kehidupan sehari-hari
mereka.
Kehidupan sehari-hari, memang berada suatu gambaran umum tentang
bagaimana mereka tumbuh dengan karakteristik sosial mereka di masyarakat,
secara nyata berada pada kondisi sosial mereka di masyarakat, yang
memprihatinkan, akan lebih mengarah pada aspek kehidupan sehari-hari
dimasyarakat, komunitas, tepatnya.
Perubahan itu, akan muncul dengan adanya kehidupan sosial, dengan
suatu pemahaman dari aspek hubungan sosial yang layak dipahami dengan kondisi
situasi masyarakat yang dibuat pada rencana konflik sosial, atau dipahami
dengan sistem sosial di masyarakat.
Pada tahun 2010 berlanjut hingga saat ini berada pada kondisi umum
mengenai bagaimana sistem budaya melekat pada dinamika sosial yang berada pada
konflik demokrasi, dan konflik para buruh yang ada di masyarakat, serta
kebijakan yang mempengaruhinya.
0 comments