Berbagai persoalan sosial yang ada di masyarakat hendaknya mengarah pada setiap kepentingan ekonomi, sosial, politik yang berlangsung dengan adanya perbedaan agama, dan berbagai pekerjaan yang menyimpang pada suatu suku misalnya (Batak).
Penyimpangan dan persoalan sosial yang melekat pada dinamika
budaya itu, maka berbagai hal terkait orang Indonesia, akan tampak pada
kebudayaan mereka yang menjadikan mereka biadab sesuai dengan pelanggaran
hukum, dan konflik sosial yang dibuat terhadap politik seksualitas saat ini
2008-2021.
Apa yang menjadi dasar dari aspek kepentingan ekonomi politik,
yang menjadi dasari dari setiap pekerjaan yang dibuat oleh mereka, karena tidak
tunduknya manusia terhadap persoalan etika dan moral mereka terhadap agama.
Perlawanan agama memang sudah dimulai dari 1870an pada agama di
Eropa, dan menjadi bagian penting dalam suatu kehidupan budaya yang tidak lepas
dari pengaruh agama lainnya seperti Protestan, dan Vatikan Roma.
Berbagai kerajaan yang dibuat pada ajaran agama itu muncul dengan
adanya etika dan moral yang berlanjut pada ajaran agama lainnya, sehingga
menjadi penting dalam melihat suatu peran perdamaian yang hendak menjadi dasar
dari pelanggaran etika, moral yang menyimpang oleh sekelompok orang di
Indonesia, tepatnya suatu individu, kelompok, dan organisasi Katolik –
Protestan – Islam tentunya dalam hal ini, di Indonesia.
Berbagai kepentingan itu, muncul adanya sistem politik yang menjadi
bagian dari rencana suatu kejahatan yang mengarah pada pembangunan manusia yang
berdampak pada buah yang dihasilkan, dalam hal ini turunan mereka sebagai
makhluk Tuhan.
Dengan sendirinya, berbagai peran serta yang tampak pada persoalan
itu muncul dengan adanya Berbagai kesaksian yang dibuat pada sekelompok orang
jelas bagaimana mereka hidup sesuai dengan adanya sistem politik seksualitas
yang dibangun dari hasil perebutan kekuasaan, dengan adanya penyimpangan mereka
sebagai manusia, baik itu secaja lisan, dan dan melalui tulisan.
Dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan public, jelas bagaimana berbagai marga Tionghoa, Batak, Jawa dan Dayak pada kelas sosial yang berjuang karena senasib dan pekerjaan mereka secara layak menjadi peran terhadap aspek.
Kehidupan sosial politik mereka, yang
menjadi dengan adanya kekerasan, kejahatan, dan perebutan kekuasaan, hingga
mengakibatkan berbagai hal prilaku dan moral serta etika mereka dirumah-rumah
militer secara khusus begitu buruk.
Hal ini jelas bagaimana pembangunan manusia yang hendak menjadi dasar dari kehidupan sosial budaya dan agama yang melekat pada aspek kehidupan sosial mereka sebagai manusia atau tidak (binatang).
Naluri manusia akan adanya kehilangan moral,
etika, baik itu rencana jahat mereka sebagai manusia, pada agama Katolik – Islam dan
Protestan serta Budha, di Indonesia, (jan – bong Tionghoa) (Batak ( Siregar, Marpaung, dan
Malau – Jawa), (secara kolektif) guna merebutkan kekuasaan yang ada di Kalimantan Barat (kabupaten), dan di Jawa, pada pendidikan dan kesehatan, serta aspek ekonomi yang dibentuk dari moralitas yang rendah pada manusia.
0 comments