Karakteristik Budaya Tionghoa, Perdagangan Pada Masa Kolonial – Reformasi

11/21/2021

Kehidupan sosial ekonomi, akan berdampak pada aspek budaya di masyarakat. Pada masa kolonial, perdagangan opium akan lekat dengan penghisapan yang disediakan untuk buruh, kelas pekerja, atau budak yang bekerja pada sistem perdagangan kala itu.

Selanjutnya hal ini dapat dijelaskan berbagai persoalan sistem budaya yang melekat pada ekonomi kolonial ketika itu, yang belum mengenal agama katolik – Kristen dan Islam di Indonesia. Lebih jelas kembali, bahwa dalam suatu pembelajaran agama akan lekat dengan aktivitas manusia yang berasal dari sistem budaya ekonomi suatu Negara.

Perdagangan di Pontianak, yang diketahui berasal dari pulau Jawa – Pontianak, melalui pelabuhan itu, dengan layaknya adanya sistem budaya yang melekat pada sistem ekonomi suatu kota. Pada setiap kunjungan yang berdampak pada kehidupan sosial di masyarakat, maka perdagangan ekonomi berada pada suatu hubungan masyarakat hingga saat ini berasal.

Ketika ekonomi di kuasai oleh masyarakat Tionghoa, bahwa diketahui pembeli adalah raja begitu juga dengan sebaliknya, berbagai sistem ekonomi yang berasal dari aspek kehidupan sosial budaya yang melekat pada kebudayaan sebelumnya.

Maka, selanjutnya dapat dipahami dengan adanya bisnis, yang berasal dari sistem kelas pekerja. Ketika hal ini kekuasaan dalam sistem perdagangan dapat diketahui bahwa perubahan sistem ekonomi – sosial akan berada pada hubungan dagang yang berasal dari adanya distribusi – produksi sehingga dapat dipahami bagaimana proses ekonomi politik suatu kota berasal.

Ketika hal ini berada pada situasi kelas sosial dengan persaingan suatu kelompok – individu – organisasi yang berada pada suatu persoalan mereka, terhadap berbagai aspek kehidupan budaya yang melekat dalam suatu kebudayaan maka jelas bagaimana mereka hidup dengan ekonomi yang lemah.

Persaingan ekonomi dimulai dengan adanya gaya hidup, serta berbagai aspek kehidupan budaya yang saling melukai mesti mempelajari berbagai agama lainnya, jelas bagaimana kehidupan sosial membuat mereka harus bertahan hidup dengan karakteristik agama Islam Sihombing – Marpaung 2000 – 08. Sehingga muncul agama apa yang diterapkan pada kehidupan sehari – hari mereka, untuk para suku di Indonesia.

Pekampungan, kota dan ekonomi tidak diganggu pada awalnya, sehingga ketika ekonomi berada pada kehidupan sosial dan kebutuhan mereka hendaknya dipahami dengan adanya sistem budaya bertarung mereka, misalnya melalui sistem pendidikan, dan seksualitas menjadi proses  bagian dari kehidupan selanjutnya untuk bisa bertahan hidup secara ekonomi.


0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close