Pengertian dan persoalan suku di Indonesia akan lekat pada demokrasi yang diterapkan berdasarkan politik. Keributan dan kejailan yang dilakukan orang Batak pada masa Orde Lama dan Orde Baru pada parlemen memang berada pada kondisi sistem mahasiswa yang diciptakan berdasarkan ketidaksenangan, perlawanan, gagasan dan pandangan yang berbeda pada setiap politik 1980 - 2001.
Dengan dikurang yang kuat terhadap kemajuaan pembangunan dalam hal
ini memang berada pada kondisi hubunagan sosial politik yang berada pada status
sosial, dan kelas sosial mereka ketika bekerja, adanya sistem ekonomi yang
menujang terhadap persoalan konflik sosial, tidak senang akan pembangunan
semestinya menjadi penting dalam melihat berbagai aspek kehidupan budaya politik ketika itu.
DKI Jakarta ketika konflik sosial, dan krisis ekonomi pada tahun
1999 dan jatuhnya Presiden Soeharo pada masa pemerintahannya ketika itu. Maka,
tidak lekat pada kepentingan ekonomi yang berdampak pada perjuangan kelas, dan
kelas pekerja, hingga berada perlindungan dan sistem sosial politik dalam suatu
Negara.
Kondisi mahasiswa seperti itu memang tidak lekat pada setiap
kondisi masyarakat yang berada pada persoalan kelas sosial di masyarakat ketika
itu. Maka, berbagai aktivitas politik yang melekat pada suatu pemahaman dalam
sistem budaya politik, dan persoalan yang melekat pada perubahan ekonomi
politik.
Berbagai hal terkait itu juga akan berada pada persoalan budaya
ketika itu, dengan sistem sosial yang berada pada penyimpangan ilmu
pengetahuan, dan agama (Protestan, Indonesia) Nasution bersama orang-orangnya,
begitu juga suku Sihombing pada kelas pekerja, dan konflik sosial yang dibuat
2009 – 2010.
Suatu pengalaman dibuat, dan berbagai drama kehidupan telah dimainkan sebagai persoalan kelas sosial, memang berada pada kondisi masyarakatnya hingga saat ini, tentunya dengan uang rupiah. Berbagai kondisi seperti tampak pada sistem ekonomi politik yang dibuat masih jauh dengan persoalan buruh hingga saat ini.
Sistem pendidikan dan kesehatan yang dibuat baik itu swasta dan negeri guna mengontrol kekuasaan tentunya tidak berada pada posisi baik, pada setiap Universitas Katolik, dan Negeri di Pontianak.
Persoalan yang menjadi dasar dari kelas pekerja mereka terhadap pembangunan akan lekat pada suatu kondisi pembangunan kota oleh orang-orang Tionghoa - Batak pada sistem politik ketika itu 1993 - 1998, baik itu telah berasimilasi secara budaya pada masyarakat lokal, dan migrasi serta perpindahan kota yang hingga saat ini berada pada kepentingan ekonomi politik, dan seksualitas.
Pembahasan mengenai pembangunan memang berada pada kondisi
kepentingan terhadap kekuasaan yang berada pada sistem budaya yang melekat pada
pembangunan ekonomi, dan resistensi mereka terhadap kekuasaan, sedangkan partai
politik yang dibentuk lebih baik pada masa 1980an, akan berbeda jauh dengan
partai politik pada masa PDI Perjuangan (1973) di Indonesia. Bagaimana mereka
mengklaim ekonomi politik mereka, ketika berkuasa.
0 comments