Jakarta : Media Sosial, Inovasi Yang Di Gunakan Orang Batak Siregar 2016 ?

11/14/2021

Orang Indonesia menggunakan teknologi yang dibuat oleh Amerika Serikat, maka memiliki peranan terhadap kepentingan ekonomi, prilaku binatang Silaban - Siregar menuju agama Islam (Indonesia) misalnya. Jelas bagaimana mereka berevolusi sesuai dengan habitatnya. Pada tahun 2017 media sosial menjadi intelektualitas dengan dedikasi yang baik, dan sesuai dengan ekonomi di hasilkan.

Ketika mereka hendak menggunakan berbagai perangkat teknologi jelas bagaimana mereka hidup dengan kebutuhan seksualitas mereka, seperti ekonomi, pendidikan, dan kedokteran. Sehingga dalam hal ini dapat dipahami bagaimana mereka hidup pada sistem tersebut pada agama di Indonesia.

Sebagai orang berstatus sosial buruh pelabuhan misalnya, mereka hidup dengan cara mereka jelas bagaimana mereka melanjutkan kelas sosial mereka sebagai orang Indonesia. Budaya yang tidak sampaikan lembaga pendidikan.

Jelas bagaimana membangun karakteristik orang Batak Silaban itu di Pontianak, dengan etika mereka hidup pada budaya mereka (makan orang) dan (makan duit), atau penganggu agama hingga tahun 2018. 

Pontianak & Politik Ekonomi

Mereka hidup dengan caranya, misalnya tiba – tiba datang kerumah dari hasil PDI Perjuangan dapil Kota Pontianak. Perompak kapal, dan hidup dengan karakteristik pendidikan dan pendidik jelas, darimana sumber ekonomi mereka dapatkan.

Hidup dan kelakuan mereka tanpa disadari kehilangan sistem ekonomi, politik, dan secara hukum hal ini bisa di tuntun dengan Undang – Undang yang diterapkan sebagai orang Indonesia. Kepercayaan hidup mereka sebagai perompak kapal, jelas karena etnik  menjelaskan berbagai hal terkait sistem ekonomi merteka dan pembangunan Nasional Republik Indonesia.

Dari hal ini, dapat menjelaskan berbagai urusan ideology maka mereka hidup dan bersembunyi dibalik tembok gereja Protestan Batak, perkampungan Golkar – PDI Perjuangan, dan menggangu lingkungan RT 003 Siregar dengan berbagai konflik sosial yang diciptakan pada masa lalu 1967 - 1999. Itu adalah keburukan dan kehidupan kelas sosial Batak – Tionghoa Hakka – Dayak.

Bagaimana mereka hidup mengakses sistem ekonomi, hal ini dijelaskan dengan pembangunan Nasional RI melalui sistem ekonomi Liberal ( Barat ), maka dapat dijelaskan dengan berbagai aspek kehidupan ekonomi Rakyat Indonesia sebenarnya pada tahun 1930an sudah terjadi, secara khusus di pulau Jawa. Hanya banyak yang mengakui bahwa ekonomi, dan pembangunan Indonesia, dari orang Batak dan Jawa.

Persaingan pendidikan juga diterapkan, guna mengakses ekonomi politik mereka secara umum dengan fungsi dan ajaran agama, jelas menjadi iman dari setiap insan manusia. Tanpa terkecuali mereka hidup dan hidup sesuai dengan aspek karakteristik Islam padahal mereka Protestan, Silaban - Marpaung – Jawa (perompak kapal).

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close