Konflik sosial, tentunya dibuat oleh orang yang tidak menyenangi adanya perubahan sosial. Tetapi, pada sistem konflik dapat dijelaskan bagaimana mereka hidup ditengah masyarakat, sebut saja Hutagalung, seorang guru dengan jelas mereka tinggal dalam kelas dengan aspek konflik yang direncanakan dengan tidak.
Hal ini menjelaskan bagaimana, konflik tercipta dengan rencana
yang mereka buat sendiri. Berbagai hal terkait dengan
kebiadaban seorang guru orang Batak di Pontianak. Berbagai sistem pendidikan yang
dibuat tentunya berbeda jauh dengan bobotnya.
Akademik tidak menjamin siswa untuk lebih baik dalam setiap
pendidikannya, kecurangan hanya di munculkan adanya persaingan terhadap
pendidikan di Kota Pontianak, hal ini diterapkan dengan prilakau oleh orang
pribumi di Indonesia dalam hal ini dengan jelas dapat dipahami dengan adanya
sistem konflik dan budaya identitas mereka di Pontianak.
Terkait dengan pendidikan lokal, Indonesia tentunya
dengan persoalan pengetahuan dan sumber daya manusia yang minim hingga saat
ini. Ketika hal ini, menjadi penting dalam melihat sistem sosial dan budaya di
masyarakat.
Ketika hal ini menjelaskan berbagai hal terkait budaya, dan pendidikan seringkali bingung sendiri untuk memahami budaya mereka orang Indonesia, terhadap agama dan budaya tentunya dibahas dengan “makan orang” pada sistem budaya di Indonesia, terutama pada kesehatan.
Sehingga, pada tahun 2008 dan tahun 1960an orang batak adalah perusak sistem kesehatan di lokal, Pontianak Indonesia. Berbagai hal terkait itu juga, terutama kepada persaingan adanya sistem kelas sosial, memang Indonesia karakteristik manusianya tidak mau kalah. Hal ini menjelaskan bagaimana mereka hidup dan tinggal di lokal, Indonesia dasarnya memang tidak punya kesadaran diri pada budaya Batak itu.
Kalau dipahami, bahwa mereka hidup pada hukum, dan kekerasan yang mereka buat dengan sengaja, dan tidaknya uang yang mereka miliki itu dijelaskan bagaimana kriminalitas Sihombing, Marpaung, dan Siregar di lokal Indonesia, serta hutagalung pada sistem pendidikan Gembala Baik dan di GKE Kalimantan, Pontianak Kalimantan Barat dimulai.
Bersembunyi dibalik tembok agama dan budaya (orang), Katolik – Protestan – Islam dan Budha. Campur tangan orang Tionghoa Hulu dan Kota, pada sistem ekonomi, menjelaskan hal ini dalam kehidupan budaya seorang perompak kapal di Pontianak, dan hukum seorang di Pontianak 2000 - 2008, ganguan kesehatan medis Silaban - Marpaung, Pontianak pada pencapaian kelas sosial.
Hal ini, menjelaskan hal ini bagaimana mereka hidup dengan sistem hukum, dan ekonomi politik yang diterapkan dengan cara mereka diberbagai wilayah secara khusus di Kalimantan Barat, Indonesia. Tepatnya MRPD Pancasila, mengenai kehidupan kota dan urbansiasi yang terjadi terhadap akses ekonomi di Lokal, Pontianak berdasarkan sistem seksualitas di hasilkan.
0 comments