Pontianak, Sosial Ekonomi Di Perkotaan Ketika Memperluas Pola Hidup Disiplin

11/30/2021

Pontianak - Suatu keuntungan suatu masyarakat kota, akan lekat pada perolehan usaha yang dihasilkan dari pertokoan, hal ini diketahui dengan aspek kehidupan yang meningkat dengan cepat, dalam suatu usaha di pertokoan hal ini cukup besar dan akan mengalami permintaan penduduk yang naik bertambah.

Usaha suatu pertokoan maka akan menjadikan golongan yang non pribumi dengan maju pesat serta perputaran yang relative cepat juga. Kehidupan sosial kota Pontianak – Indonesia, pada masa ini setelah konflik sosial yang terjadi diberbagai wilayah terutama di pedesaan, tidak menutup kemungkinan akan mengalami krisis ekonomi, yang dikarenakan adanya konflik, dan politik yang menunggangi.

Dari hal tersebut akan muncul seuatu sistem pola usaha apa yang diterapkan dari hasi konflik sosial yang terjadi, ketika migrasi dan urbanisasi terjadi diberbagai masyarakat kota. Investasi menjadi suatu kepercayaan dalam melihat berbagai kondisi yang makin bonafide.

Maka, kredit dapat diciptakan untuk meningkatkan usaha yang selanjutnya menaikan penghasilan dan seterusnya. Oleh karena itu, dengan adanya disangkat lagi bahwa penghasilan yang diperoleh dengan golongan non pribumi yang sama usahanya, karena berbagai kemudahaan dan dinikmati dan diusahakan dengan kerja keras.

Pola konsumsi akan mempengaruhi berbagai data penelitian terhadap sistem ekonomi sosial dalam suatu masyarakat, dengan mengkaji karakteristik mereka. Orang Asia Timur (Jepang, Tionghoa) akan berbeda pada Kong Hu cu, mereka menjadi displin di dalam segala hal.

Hal ini yang mendorong adanya penghasilan tinggi, ,menabung lebih banyak dan mengarahkan investasi dengan baik. Dan menanggung dalam jangka waktu yang rekatif lama, hal ini menjadi penting dalam pembelajaran terhadap budaya Timur Asia di Indonesia, sebagaimana mereka hidup dengan pola displin yang baik terhadap sistem ekonomi, dan kehidupan sosial mereka hingga saat ini.

Pada tahun 2000 – 2008 menjadi pengalaman menarim terhadpa berbagai penghasilan orang lokal di Indonesia, yang memiliki minim adanya sistem ekonomi, dan kedisplinan pada sistem konsumsi yang relatif tidak stabil, dan hingga ketika suatu ekonomi budaya, yang berbeda jauh dengan kebudayaan Asia.

Maka, konflik sosial akan muncul dengan adanya kesenjagan sosial, kebutuhan, dan kehidupan ekonomi yang menjadi perebutan dari masyarakat pribumi. Hal ini memang berada pada kondisi kehidupan budaya berbeda dengan aspek kehidupan sosial di masyarakat hingga saat ini.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close