Ekonomi Sosial Dan Peranakan Tionghoa Di Pontianak

3/16/2022

Pada tahun ini, tepatnya covid19 lebih sering, cari buah papaya, jeruk dan sayur mayor serta ikan di pasar itu. Disitu saya lihat banyak pedagang Tionghoa yang berdagang, pada sistem ekonomi termasuk di pertokoannya.

Kalau tidak salah hal ini menjelaskan berbagai hal terkait dengan interaksi sosial ekonomi di pasar itu seperti tawar menawar. Diantara himpitan tempat tersebut, tentunya ada pasar yang berada pada kondisi terawat setelah berdagang. Masyarakat Tionghoa disini jarang sekali dilihat tidak berdagang, yang ada birokrasi seperti pertanahan, aparat dan lainnya.

Berbagai kondisi itu juga, muncul adanya siapa mereka, ketika berinteraksi dan bagaimana ekonomi sosial, dan politik di Pontianak. Baik atau tidak, atau pura – pura baik, ada itu di lingkungan rumah tangga, tetapi tidak perlu dibahas dalam hal ini, biasanya menanyakan pangkat misalnya, numpang hidup pada ekonomi Jawa - Batak, sehingga muncul ketidajujuran dalam berekonomi, politik dan sosial, serta agama.

Ketika pengetahuan menjadi adanya politik identitas dalam suatu masyarakat maka akan tampak dengan adanya pandangan, gagasan dan ide dalam suatu konsep manusia, atau tatanan sosial menjadi penting dalam mengintropeksi diri terhadap budaya mereka sendiri.

Hal ini menjadi penting dalam memahami berbagai kondisi ekonomi politik, suatu Negara. Ketika mereka menyerang secara kolektif dalam sistem konflik sosial dan etnik misalnya begitu juga dengan agama akan lebih mengerikans suatu kelompok dan ormas dalam suatu sistem konflik seperti teroris.

Ketidaksenangan itu muncul adanya budaya manusia itu sendiri tentunya pada kalangan kelas sosial menegah dan ke bawah. Apa yang mereka ingin peroleh adalah ekonomi, biasanya seperti kebutuhan. Menciptkan konflik di lingkungan rumah tangga. 

Biasanya karakteristik dan prilau pada kelas sosial rendah sebelumnya, itu biasa terjadi. Sehingga, memanfaatkan berbagai kondisi di mana mereka bertempat tinggal, dengan cara rendahan Biasanya didikan Tionghoa - Batak Pontianak disini, hasil pembuangan dari jakarta sebelumnya.

Tetapi ada juga tuh yang ingin memperoleh suatu ekonomi, mereka Beragama Islam terutama mereka yang berada pada Tionghoa - Jawa Islam, atau juga pada masyarakat Batak biasanya demikian, dengan kelas sosial rendah dan pemahaman agama yang rendah.

Hal ini menjadi penting dalam menciptakan kondisi masyarakat yang lebih baik nantinya, apalagi ini di Pontianak kota kecil, dan ekonominya juga disitu – situ saja, masih adakah yang jahat dalam hal ini tentunya dapat dijelaskan. Melalui ekonomi, mereka adalah bangsa pemalas ada juga tuh disini, Pontianak - Jakarta.

Bahwa ketika ketidaksenangan itu muncul, maka  mereka bermain itu misalnya sistem birokrasi, konflik etnik, dan lainnya sederhana saja dalam hal ini yang memicu orang tidak tidak mau ribut tetapi buat ribut misalnya dalam hal ini. 

Kalau tidak salah hal ini mudah saja ditemui diberbagai kesempatan yah, kalau memahami perkotaan memang sedikit ribet akan berbeda dengan masyarakat perkotaan dan Desa. 

Kalau di pedesaan kan masih ada yang primitif, atau tradisional itu adalah suatu penghargaan terhadap budaya masyarakat adat disitu. Begitu juga dengan di perkotaan saat ini, ketika memahami berbagai kondisi sosial yang terletak pada kebudayaan lokal disana.

 


0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close