Pada tahun 1950an, pelajari demokrasi di Indonesia tentunya berdampak pada berapa persen dari penduduk amerika serikat. Pada tahun 2014 orang bukan kulit putih merupakan hasil 38 persen penduduk AS dan Biro sensus AS memproyeksikan bahwa pada tahun 2014 mayoritas penduduk AS adalah bukan kulit putih.
Bersama hak suara bagi orang kulit hitam, imigrasi telah mengubah
partai politik Amerika, maka sebagai besar partai demokrat kalangan putih telah
dihasilkan. Ketika demokrasi di Amerika Serikat, maka lekat dengan orang
Kristen evangelis, dalam hal ini kelompok evangelis masuk politik secara besar –
besaran pada akhir 1970an.
Berbagai persoalan terhadap pertentangan terhadap aborsi yang
terjadi pada 1980an yang terjadi, dengan adanya doa disekolah, dan belakangan
menentang pernikahan gay, yang terjadi ketika itu berubah dinamis pada tahun
1960an, sekelompok pemilihan yang terjadi
dibawah berapa persen pada tahun 2000an.
Isu yang begitu besar adalah cenderung mengenai intoleransi dan
permusuhan lebih besar dibanding isu kebijakan tradisional seperti pajak dan
belanja pemerintah. Sejumlah kalangan intelektual tentunya protes terhadap
berbagai kebijakan pemerintah ketika itu, termasuk Presiden Trump 2011an.
Ketika berbagai sistem ekonomi seperti perjanjian dagang yang
memaksa mereka untuk bersikap menghalangi, sebagian berkat pelonggaran aturan
biaya dengan kelompok amerika serikat yang sekelompok keluarga miliader. Berbagai
ambisi terjadi, dalam sistem kekuasaan yang berdampak pada politik di AS.
Berbagai pengiat terus mengkritisi dengan adanya sistem pemahaman
mengenai politik yang berada pada keterkaitan terhadap aspek kehidupan budaya
sosial yang berasal dari kehidupan di masyarakat, yang berdampak pada kehidupan
demokrasi di masyarakat sana.
Berbagai gejolak terhadap depresi besar yang terjadi pada tahun
1930an dengan adanya depresi ditengah besar yang menyakitkan adanya kebuntuhan
politik yang menghambat gerak pemerintah, presiden dan jabatannya hanya
simbolis.
0 comments