Pablo Neruda : Kehidupan Awal Dalam Nuansa Puisi Di Pontianak

5/18/2022

Pontianak, ketika berada di rumah ini, akan diketahui berbagai persoalan kehidupan, percintaan, dan puisi politik yang berdampak pada setiap sajak Pablo Neruda, diantara kapal AL militer Jakarta, Indonesia menyeberang dan akankah kembali atau tidak kapal itu.

Di tengah berbagai konflik etnik, dan agama disini memang begitu berbeda dengan karakteristik masyarakatnya disini, terutama di Pontianak. Tidak tahu jika berada di perkampungan, berada pada kondisi gaya hidup yang berbeda dengan di Jakarta, akan tampak berbeda dengan keindahan dan kecerdasan manusia disana.

Di sini sedikit berbeda, dengan gaya hidup pas – pasan (Pontianak) akan tampak berbagai aspek pertemanan dan seksualitas yang tidak begitu baik bagi ku, apalagi membangun karakter sesuai dengan tuntutan global seperti di Jakarta. 

Aku memaparkan  berbagai hal terkait dengan pengalaman disini selama di Pontianak, ditengah terik matahari (khatulistiwa), kadang enggan untuk keluar rumah. Pontianak, dengan rumah yang masih ada mata airnya, dan bersih yang hendak dipakai untuk apapun dengan atau tanpa dibayar 1960an - 2019an masa ini, sebelumnya tidak demikian. 

Kota pelabuhan kuno dan eksentrik Valparaíso, gang-gangnya yang terjalin dan reyot ascensores (Mengangkat). Hendaknya mengipasi sisi tebing terjal menangkap imajinasinya lebih dari modal yang pernah bisa. Berbeda dengan kapal yang dibangun di pelabuhan di Pontianak ini, pada masa sejak usia 1990an ini terjadi, hingga saat ini.

Saat ini ketika berbagai hal terkait dengan aspek kehidupan pembangunan ekonomi kota, yang merusak citra dan pertumbuhan manusia yang hendak dikata sebagai awal dari kehidupan dan ketidaksenangan kaum pribumi - kalangan kelas sosial tertentu. 

Maka, baik itu dari politik seksualitas dan iman serta kenyamanan untuk manusia tinggal disini. Mereka diam – diam seperti itu, dengan suatu kesadaran terhadap dirinya sendiri atau individu dan kelompok yang dibentuk (orang).

Keteringatan suatu maksud dalam bentuk aspek kehidupan sosial budaya di masyarakat yang melekat pada kebijakan, perbudakaan (kolonial), dan pemerasan berbagai kaum, baik yang direncanakan dalam politik ekonomi, dan sistem birokrasi yang menarik perhatian saya. 

Maka, untuk memaparkan berbagai kondisi yang begitu puitis pada sistem politik di kota Pontianak Orde Baru - Reformasi. Apa yang menarik pada manusianya yang berlangsung dengan sistem budaya kota Pontianak, dengan perbedaan pandangan, dan gagasan mengenai kehidupan dengan berbagai hal terkait aktivitas ekonomi Tionghoa Hakka - pribumi disini.

Yang berdampak pada kehidupan budaya masyarakat Tionghoa Hakka disini. Perang penuh kasih sayang menjadi lebih lembut untuk dibaca sebagai awal dari pembentukan kota Pontianak yang hendak dibuat saat ini.  

Suatu pengalaman menarik bagi saya, terhadap berbagai kehidupan puisi dengan tanaman tidak keras, seperti tebu, nenas, dan sayur disini tumbuh tetapi tidak begitu menariknya ketika berbagai hal terkait kesunyian yang luar biasa dalam kehidupan dan konflik etnik - agama disini. 

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close