Heritage Pontianak, Sosial Budaya Pada Kehidupan Kota Dagang Tionghoa Hakka

8/22/2022

Pontianak - Sosial budaya masyarakat kota akan dikenal identitas lokal masyarakat setempat. Kehidupan masyarakat kota Pontianak akan dipahami dengan budaya Internasional dan lokal, yang meliputi Tionghoa Hakka dan Tiochu dan Melayu, serta Dayak.

Masyarakat lokal, mengenal budaya dengan asimilasi yang diterapkan masyarakat lokal, dengan adanya kehidupan budaya berdasarkan kota Pontianak. Biasanya masyarakat Tionghoa – Melayu akan lekat dengan budaya dan agama masing kehidupan sosial.

Pada masa kolonialisme akan tampak sepetak ruang kota Pontianak, yang berasal dari sistem pemerintahan Sultan. Yang dipenuhi dengan perjanjian dagang yang datang untuk menerapkan sistem ekonomi Belanda, dan pribumi disini.

Peletakan administrasi, kehidupan budaya dan masyarakat akan lekat dengan ekonomi politik yang berasal dari kota Pontianak, yang hendak dipahami adanya perang dagang, dan konflik budaya. Pada masa itu, pemerintahan Belanda, menerapkan dagang yang berasal dari kebutuhan seperti pangan atau rempah yang hendak dibawa dan diangkut melalui jalur sungai.

Hingga pada masa setelah kemerdekaan, sistem ekonomi Tionghoa dan pribumi yang diterapkan berdasarkan kehidupan kota melalui pinggiran sungai dapat dilihat melalui kehidupan pasar yang saat ini memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

Masih dengan bangunan kota yang hendak dipahami sebagai heritage kota Pontianak, pada kawasan parit besar. Hal ini berlangsung dengan kehidupan sosial budaya di masyarakat, dengan adanya pribumi dan Tionghoa disini.

Memahami masyarakat kota Pontianak, akan diketahui dengan adanya kolektifitas dan individual masyarakat yang menarapakan sistem ekonomi Barat, dan ekonomi Indonesia yang lebih pada skala kecil (mikro). Hal ini tentunya memiliki peran serta dalam melihat berbagai hal terkait dengan sistem ekonomi kolektifitas dan individual berdasarkan hasil yang ditetapkan.

Ketika memahami kehidupan sosial budaya di masyarakat, hendaknya dipahami melalui jalur air pada kehidupan kota saat ini. Maka, dengan adanya masyarakat lokal yang hendak memahami kota Pontianak, akan tampak dengan kehidupan sehari – hari masyarakat Tionghoa – Pribumi pada pembangunan ekonomi, dan politik setelah pada tahun 1990an masa Orde Baru terjadi di Pontianak.

Keterlibatan Tionghoa Indonesia, pada ekonomi dan politik masih menjadi persoalan ketakutan, atau adanya perubahan sosial apa yang akan diterapkan, tentunya memiliki dampak terhadap pembangunan manusia, dalam setiap pekerjaan mereka hingga saat ini.

Kehidupan Tionghoa Hakka pada masyarakat kota Pontianak akan lekat dengan masyarakat sebelumnya, terhadap kepentingan ekonomi budaya yang berada pada pinggiran sungai, rumah dan gertak melalui jalan – jalan yang sebelumnya menjadi budaya dimasyarakat yang hidup pada bantaran sungai.


0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close