Tionghoa Institusi Pendidikan Dan Bisnis

10/26/2022

Pontianak, Tionghoa - pribumi akan diketahui bagaimana mereka bekerja pada sistem seksualitas melalui pendidikan, dan gaya hidup mereka di masyarakat, serta pembenahan diri, pemerasan dan tingkat spritualitas. 

Hal ini menjelaskan bagaimana mereka hidup pada sistem budaya seksualitas, ketika ingin menguasai pada sistem ekonomi di Pontianak. Pengalaman menarik kalau bergaul dengan orang kampung, yang hidup pada ekonomi menegah. 

Tetapi pada masa pemerintahan daerah yang merugikan orang, pada aspek ekonomi, budaya, seksualitas di Pontianak saat ini, di rencanakan dengan kebijakan yang di lakukan untuk pemerasan tidak, dan perbudakaan 2002 - 2011.

Orang pembuangan dari krisis ekonomi di Jakarta, dan Pontianak menjelaskan kehidupan budaya dan agama yang melekat pada kebutuhan impor dan pedagangan Cina - pribumi di Jakarta. Kehidupan budaya lokal, akan lekat pada masyarakat yang berasal dari hidup mereka dengan spritualitas rendah, di Pontianak pedesaan.

Disamping itu juga, bagaimana mereka hidup dengan spritualitas maka st. petrus persekolahan adalah musuh bagi saya, dengan berani untuk menyetuh saya, Silaban (bukan siapa – siapa orangtuanya) dengan berani untuk berseksualitas, dan mencoreng institusi dan gereja MRPD (Ideologi Pancasila) untuk tidak dilakukan kembali.

Menggang dirinya kaya, tetapi merugikan orang dalam sistem ekonomi (Tionghoa - Dayak), impor dagang Cina di Indonesia, dan gundiknya pribumi. Lembaga pendidikan dibangun, tetapi tidak mampu memberikan kelayakan bekerja sesuai dengan sistem perdagangan ekonomi Indonesia, dan Barat. Tanpa malu pula, orang Batak dan Cina di Indonesia, secara khusus.

Importir – ekspor, property, lainnya yang dilakukan dengan dagang yang merugikan banyak pihak dan birokrasi, dan kesehatan dan perusakan mental di tanah Dayak,  Kalimantan, Pontianak. Berlindung dibalik tembok agama Katolik, dengan spritualitas yang rendah, dan dibuat pada tahun 1980an – hingga saat ini.

Pada masa pemerintahan Presiden Ir. Jokowi - Cornelis MH (2008 -)  dan walikota Sutarmidji (2002 -), terutama kaum pribumi disini, pada kelas sosial yang ingin atau berusaha naik kelas sosial. tepatnya, keterlibatan gereja katedral Pontianak.  

Dengan sistem ekonomi menegah yang berasal dari impor luar negeri 1980an, pada kejayaan kaum pribumi yang berdampak buruk dan merugikan. Pada agama Katolik - protestan di Indonesia secara khusus di Keuskupan Agung Pontianak (orang). 

Pada pengetahuan dan pekerjaan mereka di Pontianak dan institusi kesehatan dan pendidikan (mesum) Sihombing, dkk, disebut pelaku dalam hal ini kriminal, BSI - STMIK - teknologi , dan moral institusi pendidikan anda yang merugikan itu, kalau untuk diam - diam adalah (karakter), kalau dengan istilah sistem pertanahan dimana anda tumbuh tidak layak bagi Tuhan.

Berbeda dengan bisnis yang menekuni bisnis kuliner di pontianak, yang berdampak pada kehidupan sosial budaya dan agama di masyarakat sebelumnya berasal. Setidaknya, pada sistem bisnis dalam pengelolan hasil hutan dan laut, terus menerus membeli tidak baik rata - rata Rp. 10.000 - 20.000.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close