Amerika Serikat - Budaya Asia Di Indonesia

12/13/2022

Jakarta - Kapitalis pertokoan Tionghoa Indonesia 2009, dipahami dengan keuletan bekerja hal ini jelas bagaimana setiap ekonomi yang dikerjakan begitu baik dengan budaya kerja yang tekun tetapi moral menurun berdasarkan hasil kekayaan yang diperoleh sebagai penghargaan.

Indonesia, Tionghoa dan Pribumi saling berkaitan dengan kepentingan ekonomi dan perdagangan yang tidak baik terhadap perubahan apa yang lekas dalam suatu persoalan sosial budaya yang melekat pada kebudayaan lokal, terhadap pengaruh agama kristiani di Indonesia.

Tetapi, moralitas dan ekonomi berdampak pada kebudayaan lokal dengan adanya kapasitas hubungan dasar dari suatu budaya adat atau asli dengan kepentingan ekonomi politik suatu Negara. Migrasi antar Negara banyak pada masyarakat Tionghoa Indonesia. 

Sementara,  untuk sistem pendidikan dan bekerja, hal ini dikarenakan budaya ekonomi Tionghoa masih berada pada pertokoan, kuliner, dan teknologi itupun dibeli guna menyediakan konsumsi bagi pekerja dari Negara lain.

Dengan adanya kebuasaan ekonomi tampak pada budaya sosial masyarakat dan kelas sosial dengan adanya nalar manusia terhadap pengetahuan dan teknologi yang digunakan Tionghoa Indonesia, dengan ragam kebudayaan barat yang melekat pada dimensi ekonomi pada abad 21.

Perdagangan dan spritualitas menjadi penyertaan terhadap dinamika ekonomi yang primitif, dan menghasilkan berbagai hal terkait moralitas, kekayaan, dan ilmu pengetahuan mesti dipahami dengan adanya model pembelejaran yang baik terhadap dinamika sosial, kelas sosial dan lainnya di perkotaan.

Membaca berbagai sistem ekonomi di Indonesia, yang didominasi orang Tionghoa Indonesia, dan sistem pemerintahan dengan adanya perebutan kekuasaan, akan menjadi buas terhadap perolehan karir dimasa lalu pada tahun 1980an di Kalimantan, Pontianak terutama di lingkungan Keuskupan Agung Jakarta dan Pontianak.

Konsumsi makanan, dan spritualitas menjadi penting dalam memahami berbagai hal terkait dengan sistem budaya lokal yang berasal dari budaya kota yang jauh jangkuan pada teknologi, dan pengetahuan merupakaan kemiskinan yang terjadi pada moral manusia pada tahun 1999 – 2002.

Ketidaksenangan, menjadi penyingkiran terhadap berbagai pekerjaan yang lantas diperoleh dari kehidupan awal dari konsep ekonomi kota, dan wilayah di Kalimantan yang berasal dari sistem mata uang dan pencaharian dengan adanya moralitas dan spritualitas - agama. 

Ditengah konflik etnik, agama di masa lalu dan ketidakpatuhan pada alkitabiah terjadi serta kekerasan di masa mendatang serta pekerjaan yang melibatkan berbagai pandangan dan dimensi terhadap urbansiasi ekonomi, di Jakarta antara kapitalis dan budaya Barat.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close