Tionghoa Indonesia, Medis & Genetika Manusia

11/02/2023

Jakarta, Tionghoa Indonesia berubanisasi tidak lepas dari kemiskinan dan kekayaan, dan medis yang diperoleh dari Tiongkok sebagai pengetahuan awal melalui bahasa mandarin bentuk kekuasaan. Hal ini untuk menjauhkan dari kriminalitas, dan kemiskinan yang terjadi di masa lalu.

Ketika ingin menguasai hukum di Indonesia, maka fitnah lebih kejam dari pembunuhan akan lebih baik pada awal tingkah laku hidup di masyarakat adat di Indonesia, dengan kelas sosial dan penyakit di masa lalu yang terjadi dari awal dalam menguasai hukum, pada kekuasaan 1967 - Revolusi, dan ekonomi 1998 oleh orang Jawa - Tionghoa.

Maka, dapat diketahui bagaimana hidup di Pontianak, dan dinamika budaya kelas sosial, dan pekerjaan hidup di masyarakat dan lulusan gereja katolik di Pontianak, tak punya malu bagi mata pencaharian. Hal ini ketika orang Dayak dengan kelas sosial rendah dan Tionghoa Hakka, sebagai pedagang dan pekerja dan birokrasi rendah - pribumi Lai Notaris.

Sekelompok orang dalam komunitas dan gereja katolik, tak punyak malu untuk bertemu dan bicara misalnya tak punya etika dan moral itulah lokasi di sekitar kawasan kota Lai notaris yang ditemui di Pontianak, selama bertugas sebagai notaris rendah dan birokrasi di Pontianak, dengan kelas sosial saat ini.

Persekolahan, santo petrus dan kehidupan budaya dan agama kristiani tak punya malu menjelaskan etika dan moral dan kekerasan hidup terhadap hukum di Indonesia, numpang hidup, dan cara seksualitas serta kemiskinan menjadi awal dari kehidupan bangsa di Indonesia, dalam kekuasaan dan medis Tionghoa Indonesia.

Berawal dari kehidupan di Kalimantan, tanpa malu dalam hidup di masyarakat adat di Indonesia, hingga saat ini, dan mengeluh berdasarkan pengetahuan psikolog tidak berbeda jauh dari hidup di masyarakat kota Pontianak dan kejahatan mereka.

History keluarga menjadi awal dari kebiadaban bangsa dalam kekuasaan, dan kelas sosial melalui agama di Indonesia terutama untuk katolik dan protestan. Kolektif menyerang dapat dikatakan seperti itu.  

Misalnya tidak bekerja, numpang hidup, dan lainnya tanpa disadari hidup Tionghoa Hakka, dan kelas sosial apalagi pangkat yang diperoleh di setiap pendidikan katolik - non, dan gaya hidup Indonesia. 

Dengan tantangan awal dari hidup masyarakat Tionghoa Hakka, dan Hokkien Jakarta, akan tampak pada setiap aktivitas Tionghoa Peranakan dan pribumi di Indonesia.  Orang tidak memiliki malu pada kelas sosial kalangan biasa, biasanya Jawa – Batak dan Melayu (orang) hasil dari perpindahan penduduk dan seksualitas.

Karakteristik masyarakat adat di Indonesia tidak berbeda jauh dari hasil dramatis hidup di masyarakat adat, dan setiap sistem pendidikan di Pontianak. Masuk wilayah Jakarta, sebagai alat untuk kemiskinan dan seksualitas yang dihasilkan dari masyarakat Tionghoa Indonesia, dan Pribumi disini.

Maka, dijelaskan kembali dengan adanya budaya lokal dan masyarakat adat di Indonesia, mencerminkan berbagai hal terkait dengan seksualitas, ekonomi & bisnis, dan budaya Barat sebagai culture akan budaya seksualitas yang baik ketimbang di Indonesia.

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close