Berawal dari bisnis dan seksualitas atau perbudakan, hal ini dapat mengakibatkan berbagai hak terkait dengan konflik yang terjadi dimulai dari bisnis dan spritualitas. Hal ini terjadi pada masing – masing individu, dan sistem ekonomi lamban atau tidak tergantung peminatnya.
Hal ini menjelaskan bahwa berbagai hal terkait krisis ekonomi dan
konsumsi lekat pada keinginan manusia untuk merasakan dan menikmati berbagai
hidangan yang baik tanpa ada ganguan apapun. Hal ini untuk disampaikan ketika
hati dan jiwa tidak baik maka ekonomi akan macet.
Dengan demikian, krisis ekonomi Indonesia tidak berbeda jauh
dengan hal tersebut dengan berbagai hal terkait konlfik di masa lalu, dimulai
terjadi pada tahun 1967 dan 1999 hinga 2008 berbagai hal terkait masalah budaya
dan adat Indonesia.
Spritualitas penting dalam melihat ekonomi yang ditawarkan, maka tidak heran jika hukum
alam dalam setiap spritualitas yang baik disana, tetapi tidak paham akan
kebudayaan dan konsumsi yang di nikmati. Ekonomi dan seksualitas, tidak menjadi
awal dalam setiap pertemuan terkait ekonomi lamban yang terjadi pada masyarakat
Jawa.
Hal ini dikarenakan berbagai persaingan, kelas sosial, dan budaya
masyarakat akan berbeda dengan konsumsi yang diperoleh dari hasil migrasi dan
urbanisasi. Kalau di Jawa, ekonomi disana dapat di hitung dengan perhari maka
150rb adalah untuk seminggu, akan berbeda dengan Jakarta dan Pontianak yang
merupakan sehari dalam kegiatan konsumsi masyarakat disini.
Mental masyarakat Indonesia, terutama dapat dilakukan dengan
senang dan tidak dalam hal ini maka diketahui dengan adanya budaya sosial
masyarakat sekitar kawasan ini akan tampak dengan perusakan mental berdasarkan
daya beli, dan kebutuhan yang diperoleh.
Ada juga, konsumsi mempengaruhi daya beli, dan kehidupan kelas
sosial maka memiliki peran penting dalam setiap aspek kehidupan budaya
masyarakat adat di pedalaman dalam mengenai uang, dan gaya hidup. Ketika hal
ini diketahui krisis ekonomi tidak serta merta berdasarkan hasil diperoleh dari
masyarakat kota tetapi melalui pedesaan.
Pemahaman agama kristiani dan ekonomi akan sama dan berbeda ketika
hal ini diketahui melalui injil yang menjelaskan bahwa janganlah engkau mencari
makan dari tanah. Hal ini ketika masyarakat adat Indonesia, banyak memiliki
tanah terutama dari pensiunan birokrasi dan politik di Kalimantan Barat.
Hal ini tentunya dipelajari dengan seksama, terurtama dalam
memahami ekonomi kaum kristini disini. Berbeda dengan ekonomi syariah, dan
koperasi yang menjelaskan berbagai hal terkait kekuasaan dan politik tanah yang
terjadi di kawasan masyarakat adat.
0 comments