Dinamika Spritualitas Dalam Mengatasi Krisis Ekonomi Dan Covid19

4/02/2024

Berawal dari bisnis dan seksualitas atau perbudakan,  hal ini dapat mengakibatkan berbagai hak terkait dengan konflik yang terjadi dimulai dari bisnis dan spritualitas. Hal ini terjadi pada masing – masing individu, dan sistem ekonomi lamban atau tidak tergantung peminatnya.

Hal ini menjelaskan bahwa berbagai hal terkait krisis ekonomi dan konsumsi lekat pada keinginan manusia untuk merasakan dan menikmati berbagai hidangan yang baik tanpa ada ganguan apapun. Hal ini untuk disampaikan ketika hati dan jiwa tidak baik maka ekonomi akan macet.

Dengan demikian, krisis ekonomi Indonesia tidak berbeda jauh dengan hal tersebut dengan berbagai hal terkait konlfik di masa lalu, dimulai terjadi pada tahun 1967 dan 1999 hinga 2008 berbagai hal terkait masalah budaya dan adat Indonesia.

Spritualitas penting dalam melihat ekonomi yang ditawarkan, maka tidak heran jika hukum alam dalam setiap spritualitas yang baik disana, tetapi tidak paham akan kebudayaan dan konsumsi yang di nikmati. Ekonomi dan seksualitas, tidak menjadi awal dalam setiap pertemuan terkait ekonomi lamban yang terjadi pada masyarakat Jawa.

Hal ini dikarenakan berbagai persaingan, kelas sosial, dan budaya masyarakat akan berbeda dengan konsumsi yang diperoleh dari hasil migrasi dan urbanisasi. Kalau di Jawa, ekonomi disana dapat di hitung dengan perhari maka 150rb adalah untuk seminggu, akan berbeda dengan Jakarta dan Pontianak yang merupakan sehari dalam kegiatan konsumsi masyarakat disini.

Mental masyarakat Indonesia, terutama dapat dilakukan dengan senang dan tidak dalam hal ini maka diketahui dengan adanya budaya sosial masyarakat sekitar kawasan ini akan tampak dengan perusakan mental berdasarkan daya beli, dan kebutuhan yang diperoleh.

Ada juga, konsumsi mempengaruhi daya beli, dan kehidupan kelas sosial maka memiliki peran penting dalam setiap aspek kehidupan budaya masyarakat adat di pedalaman dalam mengenai uang, dan gaya hidup. Ketika hal ini diketahui krisis ekonomi tidak serta merta berdasarkan hasil diperoleh dari masyarakat kota tetapi melalui pedesaan.

Pemahaman agama kristiani dan ekonomi akan sama dan berbeda ketika hal ini diketahui melalui injil yang menjelaskan bahwa janganlah engkau mencari makan dari tanah. Hal ini ketika masyarakat adat Indonesia, banyak memiliki tanah terutama dari pensiunan birokrasi dan politik di Kalimantan Barat.

Hal ini tentunya dipelajari dengan seksama, terurtama dalam memahami ekonomi kaum kristini disini. Berbeda dengan ekonomi syariah, dan koperasi yang menjelaskan berbagai hal terkait kekuasaan dan politik tanah yang terjadi di kawasan masyarakat adat.

 

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close