KPK, Suara Kami Menunggu

1/23/2015

Polemik itu muncul ketika BG dipilih menjadi salah satu yang akan memimpin para orang-orang gagah. Ntah kenapa, hal itu berujung tertunda, kemungkinan karena diduga terlibat dalam skandal atau daftar tunggu di gedung Tiga huruf itu. Disisi lain, ada hal yang menjadi salah satu persoalan yang harus diselesaikan, dengan muncul suatu anggapan untuk pihak yang menunduh bahwa ia ingin menjadi salah satu bagian dari Super Hero.

Cara-cara seperti itu ada yang menganggap akan menyelesaikan masalah itu, sekali lagi ini mungkin yah, kalau aku membuka apa yang terjadi dalam loby-loby itu, dalam hal ini mungkin dapat selesai. Ternyata hal itu belum bisa berakhir begitu saja.

Sementara masih ada terjadi penangkapan yang mengagetkan di suatu pagi, dan pada saat itu juga seluruh siaran televisi telah terhebohkan dengan aksi penangkapan itu. 

Dalam waktu yang singkat pula, sudah banyak orang yang berpartisipasi menunggu dengan kata-kata #saveKPK, ntah itu dari ormas, NGO, dan media. 

Aksi tersebut pun, agar Bapak kita tidak hanya tinggal diam, dan menagih janji sesuai pencalonannya ketika itu, seperti @endrisutarto dengan 324 retweet“ @....... ,hanya tunduk pada konstitusi dan suara rakyat.


Pengamat-pengamat politik itu pun kembali tenar, dengan anggapan-anggapan yang tak jauh dari persoalan politik balas dendam atau manajemen konflik yang memang dan dianggap dapat saling buka-buka”an. 

Di Jejaring sosial pun tak kalah hebat nya dengan lontaran kata-kata diatas dan dimedia seperti di Tempo “Indonesia darurat hukum”.  Polemik itu pun memacu diriku untuk menanggapi dan menulis begini (meskipun tidak terlalu lengkap), yah memang sedikit disengaja. Mungkin, seperti dizaman Pak Beye , dan Pak Wi “KPK harus diselamatkan #SaveKPK. 

0 comments

Daily Journal

Recent Posts Widget
close