Hampir dari kita semua sering mengenal kota Mumbai (India)
dan Shanghai (China). Kota ini merupakan kota perdagangan penting dan
masing-masing memiliki keunggulannya. Setiap kota yang ada selalu bercirikan
pelabuhan yang membentang luas, seperti di Shanghai (Bund) dan India (Marine
Drive), sebagai ciri nya arsikterur yang dirancang menggambarkan sifat
pemandangan kota.
@copyright |
Banyaknya peninggalan bangunan bersejarah di masa silam, dan
gedung-gendung tua yang kononnya dikelilingi pelabuhan masing-masing di kota
tersebut. Terlepas dari kesamaan kota tersebut, telah membentuk bulan sabit,
kedua kota berbeda sekali. Perbandingan dari asal usul dan perkembangan kedua
kota telah mengungkapkan berbagai prioritas China dan India yang saling
bertentangan terkait hak dan kepemilikan public dan kepemilikan pribadi.
Kedua perbedaan ini telah membentuk sebuah kebijakan yang
berbeda dan mengakibatkan munculnya kebijakan berbeda yang membentuk lingkungan
fisik yang berbeda, dimana banyaknya miliaran orang hidup saat ini. Kecakapan
Negarawan dan akses informasi, pemahaman kepemilikan di China dan India
tentunya sama penting dengan yang di Barat maupun dari kedua kota itu, untuk
saling bekerja sama.
Pengunjung di Shanghai segera henyak oleh gemerlap Pudong,
yang muncul hanya pada satu decade sebagai bagian menarik dari strategi kota
untuk mengakomodasi penduduknya. Dahulu, Sebagian besar Pudong merupakan lahan
pertanian sampai tahun 1990, ketika pemerintah memutuskan membangun Zona Ekonomi
Khusus. Kini Pudong menjadi contoh sempurna upaya keras pemerintah untuk
mengubah citra Shanghai sebagai Paris di Timur. Kebanggan Pudong saat ini
adalah gedung pencakar langitnya yang lebih banyak dari pada Manhattan.
Sementara Mumbai, pembangunan Cuffe Parade yang prestisius
oleh kaum kaya di Mumbai telah dirusak dengan kehadiran perkampungan Machimar.
Tempat tersebut merupakan keberadaan kaum nelayan. Dalam kurun waktu tertentu,
politisi dan para pejabat kota yang berani mengusulkan rencana pembangunan
ingin melenyapkan perkampungan tersebut. Hal ini, terus terjadi selama puluhan
tahun. Tak dapat diprediksi dengan baik dalam menafsirkan situasi di Mumbai.
Sumber : Billions Of
Enterepreneurs
0 comments